Naggroe.net, Lhokseumawe| Demonstrasi Aparatur Desa Aceh Utara Menggugat (ADAM) dan LMND yang melakukan aksi di kantor DPRK Aceh Utara belum juga selesai, Senin (29/3).
Aksi yang menuntut supaya DPRK setempat memberi rekomendasi kepada Bupati untuk mencabut Perbup No. 3/2021 dikabarkan sempat ricuh itu masi berlanjut hingga sore menjelang Magrib.
Pantauan Wartawan Nanggroe.net di lapangan peserta aksi yang masih mendiami teras Kantor DPRK dikawal ketat oleh ratusan pihak kepolisian.
Baca Juga:
97% Anggota DPRK Tidak di Kantor Saat Aparatur Desa dan Mahasiswa Demo Tolak Perbub
Nampak peserta aksi masih menunggu keadatangan Anggota DPRK yang tidak berada di kantor sambil menyanyikan lagu-lagu mahasiswa dan lagu-lagu perjuangan.
Diberitakan sebelumnya, Anggota legislatif yang ada di Kantor hanya 5 orang dari 45 kursi yang ada, artinya 97% Anggota lain tidak hadir.
Terlihat juga tulisan yang berceceran di lantai bertuliskan Cabut Perbup Aceh Utara No 3 Tahun 2021 beserta kain putih yang sudah di bungkus layaknya orang mati yang ditaruh tepat di teras depan pintu masuk kantor DPRK.
Baca Juga:
Salah satu demonstran saat dikonfirmasi mengatakan mereka tidak akan kembali jika DPRK belum juga kembali,
“Kami mengharapkan harus ada kuota DPRK 50 plus 1 agar bisa diambil keputusan, masa ini yang ada cuma 5 orang, bagaimana cara mereka mengambil kesimpulan”, katanya.
Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 17:30 Wib, peserta aksi masih berdiam di lokasi aksi.
Komentar