Nanggroe.net, Aceh Timur | Setelah Rapat Mediasi antara Tokoh Masyarakat yang keracunan akibat Gas Flare pembersihan sumur PT. Medco E&P Malaka pada Minggu (11/4) lalu. Wartawan dari berbagai media sudah menunggu untuk dimintai keterangan kepada pihak Medco.
Namun pihak yang menyepakati permintaan masyarakat yaitu Operation Manager PT. Medco E&P Malaka, Fachrur Rozi langsung meninggalkan lokasi tanpa menggubris awak media.
“Ke Pak Pragitta saja”, jawabnya singkat sambil menaiki mobil dan meninggalkan lokasi pengungsian di Kantor Camat Banda Alam, Aceh Timur.
Baca Juga :
Haji Tole Berharap Desa Panton Rayeuk T Segera Steril Dari Gas Beracun PT. Medco
Proses Mediasi Korban Gas Beracun Dengan PT. Medco Wartawan Dilarang Liput
Saat mewawancarai Rivian Pragitta Oktara yang berjabatan sebagai Field Relation Manager PT. Medco E&P Malaka ia mengatakan setiap pekerjaan perusahaan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Pragitta mengatakan bahwa benar masyarakat keracunan gas.
“Yang jelas keracunan gas beracun ya”, jawab Pragitta kepada Awak Media, Minggu (11/4).
Baca Juga:
Camp Pengungsian Warga Terdampak Gas Beracun PT. Medco Kekurangan MCK
Derita Masyarakat Korban Gas Beracun PT. Medco, Tidak Bisa Nikmati Makmeugang di Rumah
Menurut Pragitta, Perusahaan telah memperhatikan sisi kesehatan dari masyarakat yang sudah masuk rumah sakit dan ada beberapa sudah normal kembali ke rumah.
Namun saat ditanya lebih lanjut soal SOP yang sudah memenuhi standar , namun mengapa ada kecolongan sampai masyarakat sekitar keracunan.
Pragitta tidak dapat menjawab dengan pasti, ia mengatakan kepada awak media untuk dikirim rilis lanjutan.
Pragitta pun tidak dapat menjamin bahwa kedepannya tidak akan terjadi kecolongan yang mengorbankan warga.
Komentar