BPII Aceh Desak Pemerintah Melakukan Politik Internasional Terkait Pengungsi Rohingya

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Koordinator wilayah Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII) Aceh menilai bahwa menolong imigran Rohingya adalah bentuk sikap kemanusiaan. Akan tetapi jika terus menerus seperti ini tentu akan muncul masalah baru bagi masyarakat.

“Menolong sesama muslim memang lah hal yang wajib pada konteks hablumminannas dalam ajaran Islam. Namun masyarakat Aceh juga harus melihat sekarang begitu banyak permasalahan di Aceh tidak hanya itu saja,” kata Rendi Kepala Staf jaringan informasi dan kajian Aksi (JIKA) korwil BPII Aceh, kepada Nanggroe.net, Rabu (9/9).

Rendi juga mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi saat ini, masyarakat sedang mengalami permasalahan yang kompleks dari segi ekonomi sehingga berimbas kepada pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

Baca Juga : Imigran Rohingnya yang Meninggal Dunia di Lhokseumawe Dimakamkan di TPU Kutablang

“Kalau Rohingya dalam jumlah kecil masyarakat masih bisa bergotong royong untuk membantu tapi jika dalam jumlah besar seperti ini akan menjadi masalah tersendiri nantinya,” tandasnya.

Menurutnya, saat ini alokasi anggaran sedang difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan sebagian masyarakat juga berkurang pendapatan dalam masa pandemi, tentu dalam jumlah imigran yang sangat banyak ini masyarakat tidak akan bisa mampu untuk membantu nya dengan keterbatasan tadi.

“Untuk memecahkan persoalan ini, Pemerintah Indonesia harus mengambil kebijakan politik luar Negeri seperti diplomasi dan menyuarakan permasalahan ini di forum internasional. Perundingan dengan Myanmar harus dilakukan hingga mencapai titik temu bagaimana supaya rohingya bisa mendapat kesetaraan hak sehingga tidak kabur keluar dari negaranya. Itu adalah akar masalahnya,” tuturnya.

Baca Juga : Imigran Rohingnya di Lhokseumawe Meninggal Dunia, Diduga Karena Sesak Nafas

Lanjutnya, Pemerintah Indonesia mempunyai kekuatan karena banyak membantu Myanmar dan hubungan bilateral kedua negara sangat baik. Indonesia juga harus merangkul Negara lain serta mendesak UNHCR untuk turut serta menangani persoalan ini karena sudah termasuk masalah Internasional dimana suatu etnis mencari suaka secara ilegal ke Negara lain.

“Maka dari itu, pemerintah pusat harus mengambil langkah konkrit tersebut secepatnya sebelum masalah semakin pelik. Mengingat masih banyak hal krusial yang harus dihadapi oleh Aceh. Namun sikap kemanusiaan masyarakat Aceh akan selalu ada,” tegasnya.

“Apalagi terhadap sesama muslim, otomatis masyatakat Aceh akan siap membantu sesuai kemampuannya. Langkah politik luar negeri itu juga termasuk peduli kemanusiaan dan rasa tanggung jawab terhadap sesame,” pungkas Rendi.

Komentar