Sebagian Korban banjir di Tanah Luas, Keluhkan Dapur Umum.

Nanggroe.net, Aceh Utara | Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara di kabarkan semakin parah, kondisi air terus mengalami peningkatan sekira pukul 05:00, sebagian masyarakat sudah mengantisipasi kedatangan air sejak malam tadi namun sebagian dari mereka baru sadar ketika air sudah masuk ke dalam rumah mereka, Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, (6/12/20).

Belum adanya dapur umum yang di dirikan, Saat ini titik lokasi terparah berada di kawasan dusun Keujruen muda Gampong  Ampeh

Saat ini kondisi air yang terus mengalami peningkatan membuat masyarakat harus mengevakuasi diri dan keluarga ketempat yang lebih aman, dan tidak ada genangan air.

Baca Juga : Wabup Aceh Utara Himbau Kepada Geusyik Setiap Desa Untuk Melakukan Pendataan Korban Yang Terkena Dampak Banjir

Di kecamatan Tanah Luas ada beberapa titik daerah yang mengalami banjir namun sebagian daerah seperti rayeuk kuta sudah didirikan Posko dan dapur umum, berbanding terbalik dengan kondisi terkini di Gampong Ampeh, masyarakat disana mengeluhkan kurang nya perhatian pemerintah untuk memberikan pasokan logistic untuk mengatasi kondisi masyarakat yang sulit memasak yang dikarenakan dapur mereka tergenang banjir.

Saat ini titik lokasi terparah berada di kawasan dusun Keujruen muda Gampong  Ampeh Kecamatan Tanah Luas, kepada Nanggroe.net Salah seorang masyarakat Gampong Ampeh, Zulfikri mengungkapkan “ Saat ini kami belum ada perhatian pemerintah kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di Gampong Ampeh Sediri, maupun inisiatif untuk membangun dapur umum kepada korban banjir,”. Ungkap nya.

Ditambahkan nya ” Saat ini jika pun ingin belik, Kondisi akses jalan sudah terpotong oleh Air yang melintasi badan jalan,”. Tutup nya.

Saat ini kabar terbaru yang kami terima masyarakat sudah mengungsi di Meunasah Gampong Ampeh dan mendirikan Posko di Jembatan Alue Masyiek, namun belum ada bantuan yang di salurkan oleh pemerintah baik Pemerintah Kecamatan Maupun Pemerintah Aceh Utara sendiri.

Komentar