PT. PHE – NSB yang beroperasi di Aceh Utara, Ancam Ekosistem Lingkungan Masyarakat Sekitar.

Nanggroe.net, Aceh Utara | Tidur nyenyak sebagian Masyarakat Gampong Ampeh yang tinggal di bantaran sunggai alue masyiek di gangu oleh bau menyengat yang timbul di aliran sunggai alue masyiek dekat tempat mereka tinggal, (10/12/20).

Yang pertama kali merasakan hal itu adalah salah seorang masyarakat Gampong Ampeh yang bernama Ridwan, awal mula ia mencium aroma menyengat tersebut karena sang istri yang tidak nyaman mencium aroma menyengat seperti minyak.

Foto Minyak Mentah mudah terbakar, yang diambil di Aliran sungai Alue Masyiek.

Kepada ridwan sang istri bertanya “Bang na neu sukat minyeuk nyeh?,”. Ungkap istri kepada Ridwan, Sekira pukul 01:05 pagi.

Lalu curiga akan sumber bau minyak itu ridwan segera menulusuri dimana sumber bau minyak itu di hasilkan, mula nya Ridwan mengira bau itu berasal dari kios minyak nya, selang beberapa menit kemudian Ridwan mencium aroma itu berasal dari sungai alue Masyiek, tepat berada di belakang Kios nya.

Baca Juga : Wamen PUPR-RI Kunjungi Kerusakan Akibat Banjir Di Aceh Timur

Kemudian ridwan bersama pemuda Gampong setempat yang masih berada di kios nya itu langsung turun ke pinggir sungai untuk mengambil sampel air guna membuktikan bahwa benar atau tidak nya air yang ada di Sungai Alue Masyiek tersebut terkontaminasi dengan minyak.

Ternyata kecurigaan nya benar, bahwa air Sungai Alue masyiek sudah tercampur dengan Minyak yang di duga kuat itu minyak mentah atau tarbal, Tidak sampai di situ Ridwan bersama sejumlah pemuda yang kemudian mengetahui hal itupun langsung menulusuri bantaran sungai alue masyiek guna memastikan dari mana sumber minyak yang keluar tersebut.

Tiba tepat di Dusun Tgk Dimandah, Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Ridwan bersama pemuda dan Ketua Pemuda Gampong setempat menemukan sumber dmana minyak tersebut keluar, minyak itu keluar tepat di gorong gorong PT. PHE yang beroperasi di Aceh Utara.

Pertamina Hulu Energy, NSB. Di lokasi juga terlihat sejumlah binatang melatah seperti ular, kodok, Ikan dan binatang kecil lain nya di aliran sungai tampak mengapung, ini pertanda bahwa tarbal yang di keluarkan itu sangat berbahaya dan dapat mengangu ekosistem Alam dan lingkungan, sekitar Gampong Ampeh. Sejak berita ini di tayangkan tim belum dapat memastikan kapan pertama kali di duga minyak mentah tersebut keluar.

Menurut amatan kami di lapangan bahwa minyak mentah yang keluar dari saluran pipa PT.PHE itu sangat berbahaya pasal nya minyak yang keluar itu tergong sebagai bahan mudah terbakar, itu di buktikan oleh beberapa Masyarakat yang mencoba untuk membakar minyak tersebut.

Ini menjadi persoalan fundamental di dalan PT. PHE sendiri dinilai adanya kecorobohan dan ke lalaian melakukan pengawasan limbah sehingga membuat lingkungan Masyarakat tercemar.

Komentar