Nanggroe.net | Banda Aceh – Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Aceh Dyah Erti Idawati menerima dukungan logistik untuk program Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) dari United Nations Children’s Fund (UNICEF), di Posko Covid-19 Pemerintah Aceh, Selasa (26/1/2021).
Dukungan yang diperuntukkan bagi Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh tersebut, berupa 2.000 boks Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF), makanan terapi khusus bagi anak balita usia 6-59 bulan yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi.
Pada kesempatan itu UNICEF juga menyerahkan 30.000 lembar pita lingkar lengan atas (LiLA) untuk memantau status gizi anak balita. Dukungan RUTF dari UNICEF diharapkan dapat membantu upaya pemenuhan hak anak, yakni pengentasan gizi buruk, sehingga menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.
Proses serah terima bantuan itu diikuti Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Perwakilan UNICEF di Aceh Andi Yoga Tama dan Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati.
“Program ini sangat bagus dan sangat bermanfaat,” ujar Dyah usai serah terima bantuan.
Baca juga : Bayi di Aceh Utara Alami Gizi Buruk, Orang Tua Pasien: Obatnya Lumayan Mahal
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, mengapresiasi dukungan dari UNICEF terkait penanganan gizi buruk di Aceh. dr. Hanif menjelaskan, penyaluran logistik itu ke kabupaten / kota nantinya akan dilakukan dengan melibatkan TP PKK.
Kepala Perwakilan UNICEF di Aceh Andi Yoga Tama pada kesempatan itu menjelaskan, RUTF sebanyak 2.000 box ini cukup untuk memberikan perawatan bagi kurang lebih 3.000 orang anak gizi buruk hingga sembuh.
Ia menjelaskan, RUTF adalah makanan padat gizi berbentuk pasta yang diberikan kepada anak berusia 6 bulan hingga 59 bulan yang menderita gizi buruk, tanpa komplikasi melalui layanan rawat jalan.
Baca juga : Miris! Seorang Ibu Rela Jual Sabu Demi Menambah Penghasilan Keluarga
Satu bungkus RUTF ini memiliki berat 92 gram dengan jumlah kalori sebesar 500 kkal, telah diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral, sangat lengkap sesuai dengan kebutuhan terapi gizi anak gizi buruk.
Jumlah pemberiannya juga berdasarkan berat badan anak dan dapat dikonsumsi bersamaan dengan air putih ataupun Air Susu Ibu (ASI), bila anak masih menyusui.
Makanan tinggi kalori ini disebut rasanya mirip dengan selai kacang, dan bila orangtua, tenaga kesehatan atau masyarakat dapat memastikan anak mengkonsumsi dosis yang tepat selama masa terapi, maka berat badan anak akan naik sesuai dengan yang diharapkan dan mempercepat proses pemulihan status gizinya.
“RUTF merupakan makanan kaya gizi yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI bagi anak gizi buruk, tanpa komplikasi bagi yang menjalani layanan rawat jalan di Puskesmas atau Pustu. RUTF juga telah memiliki sertifikat halal yang menjamin keamanan kandungan gizi di dalamnya,” kata Andi Yoga.
Laporan : Ismu | Banda Aceh
Editor : Bulqaini
Komentar