Penundaan Pilkada 2022, Fachrul Razi: Pemerintahan Pusat Plin Plan Terkait Kekhususan Aceh, Bank Sudah Syar’iyah, Kenapa Pilkada Tidak ?

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Terkait penundaan Pilkada Aceh 2022, Senator Fachrul Razi mempertanyakan kenapa Aceh harus tunduk dengan Pusat.

“Saya berikan perumpamaan, Bank di Aceh saja karena adanya UUPA, semuanya sudah syari’ah, arti Pemerintah Pusat Tunduk Dengan Kekhususan Aceh, semuanya menjadi syari’ah. Tapi mengapa politik pilkada kita tidak menggunakan UUPA, kenapa harus ikut aturan pusat, artinya Aceh tunduk dengan aturan pusat,” kritik Fachrul Razi.

Hal tersebut disampaikan setelah menghadiri undangan Ikatan Keluarga Alumni Magister Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar Diskusi Publik dengan Tema ; ” Pilkada Aceh 2022 atau 2024 Dalam Perspektif Kekhususan Aceh “, Sabtu (3/4).

Baca Juga :

Gara-gara Pilkada Aceh 2022 Ditunda, Gubernur, DPRA Hingga PA Kena Semprot Netizen

Kegiatan diskusi berbarengan dengan Pelantikan Himpunan Mahasiswa Magister Hukum Periode 2020/2021 bertempat Aula Meurah Silu, Lancang Garam, Kota Lhokseumawe.

Adapun sebagai Pemateri diantaranya ; Ketua Komite I DPD RI H. Fachrul Razi, MIP, Anggota Komisi I DPRA Fraksi Gerindra H. Ridwan Yunus, SH, Dosen Pascasarjana Hukum Universitas Riau Dr. Mexsasai Indra, SH. MH serta Ketua KIP Aceh Utara Zulfikar, SH, M.H.

Sebagi Ketu Komite I DPD RI dirinya menegaskan bahwa dalam Paripurna telah menyampaikan dukungan Pilkada Aceh dilaksanakan tahun 2022.

“Kita boleh saja menjalankan Pilkada 2022, tidak perlu ikut Pilkada serentak 2024 yang merupakan domain pilkada nasional. Pilkada Aceh adalah Pilkada Asimetris, bukan pilkada umum yabg bersifat nasional,” tegas Fachrul Razi.

Komentar