TAKENGON | Puluhan wali murid geruduk SD Negeri 4 Kute Panang di Kampung Lukup Sabun, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah Jumat, (6/1/2023).
Puluhan wali murid itu mendatangi sekolah tersebut untuk menyampaikan aspirasinya “kami masyarakat yang hadir ke SD 4 Kute Panang ini untuk melakukan penolakan kepala sekolah yang baru di serah terimakan oleh Dinas Pendidikan”.
Menurut kami “Penolakan ini karena tidak adanya transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kurangnya kehadiran (tidak disiplin) tidak adanya peningkatan kualitas mutu pendidikan, ketika iya menjabat di SD ini sehingga kami heran kok bisa dia kembali menjabat sebagai kepala sekolah disini”,ujarnya, di kutip SuaraJurnalisNews.com.
Dikatannya lagi “kami tidak masalah siapapun kepala sekolahnya asalkan jangan beliau yang dikirim kemari dan tidak harus pak Huda juga. mengingat sepak terjangnya selama dua tahun menjadi Kepala Sekolah ini yang menyisakan banyak misteri” ujarnya.
Kami juga beserta Beberapa Aparat Kampung dan Komite Sekolah ini sudah Mengirimkan surat ke Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah, dan sudah ditandatangani oleh Reje Kampung, dan Ketua Komite serta kurang lebih 50 warga yang mendatangi surat penolakan tersebut” sebutnya.
Sementara itu menurut Kabid PTK. Abd Mutalib S.Pd menjelaskan “hari ini, kami datang ke sekolah SDN 4 Kute panang untuk melaksanakan serah terima jabatan kepala sekolah yang bernama Nurul Huda digantikan Jamaluddin.
Selanjutnya “ketika kami sampai di tempat, kami melihat banyak warga yang berkumpul di depan sekolah, dan langsung kita sarankan untuk mediasi, dengan mediasi yang cukup alot maka tercapai kesepakatan dengan sejumlah masyarakat bahwa kepala sekolah yang bernama Jamaluddin ini, kita berikan 3 bulan atau 90 hari masa kerja untuk kembali di evaluasi keberadaannya, tutupnya.
Sementara saat media menghubungi kepala sekolah yang baru itu, melalui telpon selulernya iya mengatakan “kami juga sebenarnya tidak meminta kemari, namun setelah saya di lantik dan di kirim ke SD 4 ini ya kita harus menerima” ujarnya.
“Ditambahnya lagi masalah dana bos kita transparan pak untuk itu semua ada Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) nya dan kita juga aktif sebelumnya saya mengajar agama jadi kita tidak pernah tidak aktif pak” ungkap Jamaludin.
Dan kalau masalah dana bos lagi, boleh di pertanyakan sama bendaharanya langsung atau kepada guru-guru yang ada di sekolah itu, imbuhnya.
Sementara itu juga media beberapa kali mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah Uswatudin belum ada jawaban hingga berita ini di tayangkan.
Sumber : SuaraJurnalisNews
Komentar