Tarik Ulur Pelaksanaan Pacuan Kuda Tradisional Gayo

ACEH TENGAH | Pelaksanaan pacuan kuda tradisional Gayo untuk memeriahkan hari jadi Kota Takengon yang ke 446, masih dalam kondisi tarik ulur antara Dinas Pariwisata dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh Tengah.

Pembahasan yang alot mengenai pesta rakyat ini, menyeruak dalam rapat bersama pihak terkait, mengenai agenda yang akan di selenggarakan dalam agenda tahunan yang di gelar, di gedung Oproom Setdakab, pada Jumat, (20/01/2023).

Dari pengataman awak media ini, tema yang di usung dan telah di sepakati adalah “Melalui HUT kute Takengen ke 446 kita tingkatkan persatuan untuk Aceh Tengah bangkit lebih maju”. Rapat tersebut di pimpin langsung oleh Asisten I, Mursyd. Menurut dia, agenda yang telah tercatat seperti paripurna di gedung DPRK pada tanggal 17 Febuari 2022.

Selanjutnya, kegiatan karnaval budaya masih menjadi pertimbangan dan pacuan kuda tradisional Gayo di Blang bebangka, Pegasing.

“Kita beranggapan, PON 2024 pembangunannya dilaksanakan di tahun 2023 ini. Untuk itu anggaran tidak di cantumkan di tahun 2022 lalu. Rencana anggarannya tidak tersedia di Dispora, namun ada di Dinas Pariwisata, lokasinya di Pante Menye, Bintang,” kata Mursyd.

Dalam pertemuan tersebut, Pj. Bupati T Mirzuan berharap, perayaan hari jadi itu berlangsung semeriah mungkin. Sehingga berdampak pada geliat ekonomi di Kabupaten berhawa sejuk ini.

“Aceh Tengah terkenal dengan Destinasi wisata, tentu kita ingin wisatawan yang datang berlama-lama disini, untuk pacuan juda kita upayakan tetap terlaksana. Dengan catatan tidak menyalahi aturan yang ada, intinya kita laksanakan semeriah mungkin, kita juga akan libatkan seluruh masyarakat dan produk UMKM kita akan tampilkan,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut terselenggarakan bukan hanya sekedar seremonial belaka, melainkan memberi dampak positif terhadap masyarakat. Ia juga meminta disiapkan lokasi untuk menampilkan khas dataran Tinggi Tanoh Gayo.

“Kota kita ini kan, kota Kopi, siapkan satu lokasi untuk menjajakan hasil kerajinan, serta kontribusi masyarakat. Kita ini ingin ditampilkan semenarik mungkin,” ungkap Teuku Mirzuan, sembari menyebutkan akan ada wacana atraksi budayawan.

Meski penyelenggaraan kegiatan tersebut mengalami keterbatasan anggaran, terlebih Aceh Tengah mengalami defisit di tahun 2022 lalu. Namun Pj Bupati berinisiatif, penyelenggaraan akan berlangsung.

Komentar