Nanggroe.media, BENER MERIAH | Peristiwa musibah bencana alam tanah longsor telah terjadi di Desa Pante Raya, Dusun Uning Bertih, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh pada Kamis (09/01/2025) sekitar pukul 16:00 WIB jelang sore.
Peristiwa tersebut, menelan korban jiwa berjumlah dua orang. Diketahui, kedua korban yang tertimbun longsor itu ternyata masih dalam satu keluarga bernama Abdul Hanif (45), dan sepupunya Fajri (18).
Abdul Hanif (korban) merupakan warga Kampung Suka Ramai, Kecamatan Wih Pesam. Sedangkan Fajri (korban) merupakan warga yang berdomisili di Perlak, Aceh Timur.
Danramil 02/Wps Kapten Inf Jan Suhardi melalui Babinsa Serda Handoko menyampaikan, bencana longsor ini dipicu tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Bener Meriah.
Dikatakan Babinsa yang saat ini berada dilokasi, hingga saat ini proses pencarian kedua korban masih terus berlangsung.
Kemudian, Kalaksa BPBD Bener Meriah, Safriadi mengatakan sampai saat ini korban belum ditemukan. Dan pihaknya telah diterjunkan guna melakukan pencarian terhadap korban tertimbun longsor.
“Tim TRC 1 ke TKP Panteraya, TRC 2 ke Bur Pase. Dan Tim TRC 3 melakukan pencarian jenazah yang tertimbun longsor di Desa Uning Bertih,“ terangnya kepada Nanggroe.media melalui pesan WhatsApp.
Kronologi kejadian bermula, pada saat Abdul Hanif (45), berangkat bersama keluarganya hendak pergi berkebun. Ia berangkat bersama istri, anak dan sepupunya Fajri (18). Kemudian saat menjelang sore, keluarga tersebut hendak pulang kerumah. Namun saat dalam perjalanan tiba-tiba ada longsor kecil yang membuat kendaraan mereka tidak bisa melintas.
Menurut informasi yang diperoleh Nanggroe.media, saat itu Abdul Hanif (45), terlebih dahulu melewatkan anak perempuan dan istrinya. Sedangkan Abdul Hanif (korban) dan sepupunya masih mencoba membersihkan material longsor agar kendaraannya bisa melintas. Namun, saat dilakukan pembersihan itu, tiba-tiba datang longsor susulan dengan skala besar yang membuat keduanya tertimbun.
“Sementara saat ini masyarakat bersama pihak terkait masih terus melakukan penggalian menggunakan cangkul, dikarenakan akses menuju lokasi tidak dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.“ Jelas Babinsa yang berada dilokasi kejadian.
Saat ini petugas dari pihak terkait tetap terus melakukan pencarian bersama masyarakat setempat dengan menggunakan alat seadanya.
Komentar