Nanggroe.net,Langkat | 27 Febuari 2020. Tuan guru dan pemimpin yang lain sangatlah berbeda..
Mundur nya tuan guru H.Irfansyah dari tuan guru besilam menandakan bahwa ada yang tidak bisa di kaji secara syariat bagi kita yang awam Rabu (26/02/20).
Tindakan yang di lakukan tuan guru H. Irfansyah untuk mengundurkan diri sebagai tuan guru adalah sebuah kerendahan hati seorang sufi.
Ketika di kaji secara syariat nya mampu mengemban amanah sebagai tuan guru,namun ketika sudah menjadi tuan guru dan bersentuhan langsung dengan HAKIKAT, beliau mengundurkan diri,bukan karena ilmu nya yang tidak sanggup,namum karena ada alasan lain yang hanya tuan guru irfansyah dan Allah yang tahu.
Menjadi tuan guru tidak seperti menjadi pemimpin negara, Gubernur,Bupati,Okp,Ormas,bahkan Organisasi lainnya,
Menjadi tuan guru sangatlah berat,karena langsung bersentuhan dengan tuhan.
Dan mundur nya tuan guru H.irfansyah melambangkan kesucian tariqat naqsyabandiah,karena tidak sembarangan orang yang bisa memimpin jabatan tersebut.
Dan saat ini Asyekh.H.Drs.Zikmal Fuad lah yang menggantikan posisi tuan guru tersebut,
Di kaji dari ilmu syariat yang di miliki nya sangat lah mempenghuni, trekrecord dalam ilmu tariqat tidak bisa di ragukan lagi,
Beliau berhasil memasukkan mata kuliah tariqat naqsyabandiah menjadi mata kuliah di Universitas Kebangsaan Malaysia, dan beliau sering mengisi ceramah di beberapa mesjid ternama di malaysia,dan beliau berteman dekat dengan UAS(Ust.Abdul Somad Lc.Ma).
“Kepada seluruh masyarakat yang sedang bingung terkait mundur nya tuan guru besilam H.irfansyah,kalau kita ingin tahu isi rumah seseorang,silahkan masuk di dalam nya,jangan menjustivikasi dari luar,karena ketika kita melihat dari luar akan lahir setigma setigma buruk terhadap rumah tersebut,luar buruk,belum tentu di dalam juga buruk” ungkap salah satu masyarakat besilam.
Komentar