Tentu, gombalan bisa diartikan sebagai rayuan. Kata ini kerap di lontarkan oleh orang yang sedang di mabuk cinta, tentu saja dia mengharapkan untuk bersama. Seseorang yang sedang menjalin hubungan, mengucapkan gombalan pada kekasihnya, tentu saja mungkin kekasihnya lebih jauh dari usianya (tergolong tua).
Sehingga, dia harus lebih kencang untuk modusinnya, itu disebut dengan Modus Keinginan.
Meski demikian bukan berarti mereka yang sedang tidak dimabuk cinta tidak boleh melemparkan gombalan. Tentu saja boleh, tapi tidak dengan memfitnah kata-kata. Pasalnya gombalan lucu ini bisa membuat siapa saja merasa terhibur bahagia. Tapi juga belum tentu yang di Modusin menerimanya, lalu berjalan berdampingan.
Modus adalah peran kata, tapi setelah dibaca, kadang membuat hati orang senang, ada juga yang membuat hati orang membencinya. “Tanya kenapa?. Tentu saja karena sering di modusin, lalu membawa luka padanya.
Apa lagi kalau doi sedang marah atau ngembek akibat si dia sering modusin orang lain, tentu ini tidak lagi menjadi obat penghibur baginya, malah kebencian.” Salah diri, kenapa suka modusin orang, ngak cukup aku saja”?
Ucapan gombalan lucu nan romantis padanya. Niscaya membawa luka, seolah terhipnotis, dan tanpa sadar bibirnya merekah ingin mencaci makinya. Tapi, jangan takut kalau gombalan itu dilakukan lagi, “orang udah pada tau kok, dia itu siapa”. Menangguk di air keruh.
Kendati begitu, selipan gombalan receh tetap menarik, selama dia tak mengkhianati kata-kata.
Mengenal Banyak Modus
Modus?. Cara atau ling bentuk verba yang mengungkapkan suasana kejiwaan sehubungan dengan perbuatan menurut tafsiran pembicara tentang apa yang diucapkannya, melalui kata-kata. Nilai yang paling besar frekuensinya dalam suatu deretan nilai, atau angka statistik yang paling sering muncul dalam populasi atau sampel.
Tentu, modus banyak artikulasinya, di banyak modusnya seperti:
Modus operasi. Jenis modus operasi ini, cara atau teknik yang berciri khusus dari seorang penjahat dalam melakukan perbuatan jahatnya. Nah, Modus seperti ini sering kita temukan dalam perpolitikan Aceh. Seperti beberapa hari ini, kita di hebohkan oleh salah satu dari banyak tulisan disalah satu media massa. Menurut saya, ini bukan opini. Pendapat, pikiran, pendirian atau pandangan politik berdasarkan ideologis. Tentu juga bukan pendapat umum. Tapi, ini adalah suatu rangkaian Modus Operasi yang di lancarkan oleh orang-orang yang punya maksud tertentu.
Modus selanjutnya, adalah Modus optatif. Biasanya, jenis modus ini akan ia ungkapkan setelah modus operasi di kerjakan. Sebab, modus ini tentang harapan. Tentu, setelah menuliskan modus operasi, ada secercah harapan, ya walau pun tidak banyak.
Modus desideratif, adalah jenis modus yang menyatakan keinginan. Mungkin karena khalayak, malu menyatakan keinginan “Modusin saja dulu, kali keinginan sampai”. Dan beberapa jenis Modus lainya, yang tidak saya uraikan satu persatu.
Baca Tulisan Modus Pakai Nalar
Bagaimana tidak, membaca tulisan yang dimodusin ini, mesti mengikutsertakan ‘nalar’. Tidak cukup hanya membaca teks, tapi juga wajib memahami konteks.
Membaca tulisan yang suka dimodusin, harus mengikutsertakan pertanyaan-pertanyaan yang dialektik, seperti.
- Hendra Budian tidak masuk dalam pengurusan Partai Golkar DPD I Aceh 2020-2025. Apa sebabnya ?
- Bukan hanya Hendra Budian, sosok muda lainnya Ansari Muhammad, yang juga Anggota DPRA, juga tidak masuk pengurus . Ada apa?
- Pengurus DPD I Golkar Aceh 2020-2025 katanya pro milenial, apa benar?
- Hendra Budian, Ansari Muhammad dan sederet kader muda Golkar lainnya, yang menjadi pengurus andalan selama ini memajukan DPD I Golkar Aceh itu, memang kualitasnya kalah dengan yang ditunjuk sebagai pengurus 2020-2025. Apa betul ?
Tulisan sekarang ini, kenapa banyak modusnya ya?
Tulisan Modus, memang tak sebening air putih dan tak sehitam meja kopi Solong pada kelas yang Premium. “Akibat membaca tulisan banyak modusnya, kali ini khalayak enggak bisa lagi di Modusin loh”. Biasanya setelah “bertarung” Golkar di seluruh Indonesia, terdepan dan duluan rangkulannya, seperti cipika-cipiki misalnya, gayanya sejuk, adem, dewasa politiknya sebagai partai senior juga. “Tapi akhir ini di Aceh kok begitu ya?. Ngak malu sama yang lebih muda?. Mudah-mudahan saja punya sikap tua yang lebih bijak, sehingga selalu bisa memberikan ruang kepada yang lebih muda usianya. “Memangnya ini partai, masih mau modusin konstituennya juga ?
Oleh : Fakhrurrazi
Bukan Penikmat Cara-cara Modus
Komentar