Nanggroe.net, Aceh Utara | Para pemuda dan Tokoh Masyarakat Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara melakukan perbaikan jalan rusak parah yang berada di Gampong Teumpok Teungku pada Senin (22/6).
Perbaikan jalan tersebut berkat inisiatif pemuda dan tokoh masyarakat untuk melakukan gerakan dinamai meuripei-ripei (red. sumbangan) secara gotong royong dari berbagai unsur elemen masyarakat.
Diketahui, jalan penghubung antara Kecamatan Meurah Mulia dan Samudera itu dilakukan akibat kondisi jalan rusak yang cukup parah hingga bertahun-tahun.
Koordinator Gerakan Pemuda Meurah Mulia Zulfadhli mengatakan bahwa aksi Meuripe itu merupakan bentuk kepedulian terhadap para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
“Ini dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas dan memakan korban jiwa,” katanya dalan rilis yang diterima Nanggroe.net Senin (26/6).
Lanjutnya, kegiatan perbaikan jalan tersebut didukung penuh oleh Muspika dan seluruh elemen masyarakat Meurah Mulia juga melibatkan elemen mahasiswa.
Menurut Zulfadhli, jalan itu rusak sudah lama rusak dengan panjang diperkirakan sekitar 250 meter, bahkan ketika musim hujan tiba lintasan itu tampak berlumpur serta tergenang air di lubang jalan.
“Itu merupakan jalur penghubung antara Kecamatan itu perlu penanganan cepat agar tidak terjadi kecelakaan, karena sebelumnya lernah terjadi kecelakaan saat pengguna jalan yang melintas kawasan tersebut,” ungkal Zulfadhli
“Melihat kondisi jalan rusak maka kita semua para pemuda maupun tokoh masyarakat kecamatan bermusyawarah untuk melakukan perbaikan,” lanjutnya
Maka, dari hasil berdiskusi berinisiatif bergerak dengan cara ‘meuripei-ripei’ dari berbagai elemen sebagai sumber dana atau donatur perbaikan jalan dan berhasil terkumpulkan untuk perbaikan jalan.
“Dananya dari meuripe beberapa anggota DPRK Aceh Utara, DPRA, birokrat, pengusaha baik lokal maupun di luar daerah, muspika, para kepala sekolah dan dewan guru, para geuchik (kepala desa), akademisi, pelaku usaha dalam dan luar Kecamatan Meurah Mulia, dan berbagai elemen masyarakat setempat lainnya,” sebut Zulfadhli.
Ia menambahkan, karena jalan ini merupakan jalan utama penghubung utama, yang juga sebagai pendukung perekonomian masyarakat kawasan itu dan terlebih bagi para petani.
Namun, lanjut Zulfadhli, untuk sumber dana perbaikan jalan kecamatan jika diajukan kepada pemerintan tentunya akan terealisasikan. Akan tetapi butuh proses yang sedikit lama sehingga pihaknya perlu melakukan gerak cepat, mengingat kondisi jalan sudah tidak memungkinkan.
Tapi pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Pemkab Aceh Utara meminta bantuan untuk pinjam pakai berupa alat berat terdiri dari beko, compact dan grader sebagai alat pengerjaan.
“Sampai saat ini kita terus berupaya berkoordinasi dengan para pihak untuk menggalang atau meuripei sumbangan dari tokoh kecamatan maupun pihak lainnya, karena masih membutuhkan biaya dalam proses pengerjaan perbaikan jalan tersebut,” ungkap Zulfadhli.
Di samping itu, alat berat yang dibantu pihak Pemkab Aceh Utara itu dimanfaatkan bukan hanya untuk perbaikan jalan saja juga dilakukan pembersihan saluran irigasi di sepanjang jalan penghubung kecamatan, serta rumput liar turut dibersihkan.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak atau donatur yang sudah menyumbangkan donasinya, itu semua berkat kerja sama para tokoh masyarakat ikut andil untuk terlaksana kegiatan itu,” tutup Zulfadhli
Komentar