Nanggroe.net,| Kain kiswah yang menutupi Ka’bah, tepatnya di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, diganti pada Rabu 29 Juli 2020 malam.
Hal yang menarik juga terdapat pada kain kiswah yang berisi tulisan kaligrafi dari benang emas itu diganti di saat guyuran hujan.
Padahal di Arab Saudi sedang mengalami musim panas, beberapa jam sebelumnya sengatan matahari yang sangat panas menyelimuti jemaah yang melaksanakan Tawaf Qudum di area Ka’bah.
Baca Juga : Pemerintah Izinkan Masyarakat Salat Idul Adha, Namun Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Meski demikian hujan tak sampai mengganggu proses penggantian kain kiswah berwarna hitam itu, tentunya bagian penting dari proses penggantian berlangsung saat hujan sudah berhenti.
Dikutip dari Saudi Gazette, Kamis (30/7) Wakil Kepala Kepresidenan Umum Masjid Suci Ahmed bin Mohammed Al Mansouri mengatakan, kiswah yang diganti terdiri dari empat sisi dan tirai untuk pintu.
Masing-masing dari empat bagian kiswah diangkat secara terpisah,kain kiswah yang baru diangkat terlebih dulu menggunakan tali oleh petugas yang berada di atab Ka’bah.
Baca Juga : MPU Aceh Izinkan Salat Idul Adha, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Setelah itu kain kiswah yang lama dijatuhkan, cara ini dilakukan pada empat sisi Ka’bah.
“Tentunya mulai di proses dari sisi dinding barat laut Ka’bah, karena Al Mizab (talang air hujan terbuat dari emas) memerlukan pembukaan khusus di bagian atas.
Setelah mengonsolidasikan semua sisi, sudut-sudut juga diperkuat dengan dijahit dari bagian atas kain hingga bawah,” kata Al Mansouri.
Dia menambahkan kain kiswah itu terbuat dari 120 kilogram benang emas, 100 kilogram benang perak dan juga sutra berkualitas tinggi seberat 670 kilogram.
Terdapat sekitar 200 pengerajin yang terlibat dalam pembuatan kiswah di Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka’bah Suci.
Komentar