Nanggroe.net Jakarta | Melihat kondisi saat ini, sepeda mulai dilirik masyarakat dunia sebagai alternatif transportasi yang aman untuk digunakan oleh masyarakat, apabila masa pandemi Covid-19 masih berlangsung lama.
Dengan bekerja menggunakan sepeda, warga juga berusaha menghindari kontak langsung dengan orang lain sebagaimana biasanya terjadi di transportasi umum. Maka dari itu, secara tak langsung berupaya memutus transmisi virus.
Dikutip dari Euronews, Kamis (4/6) masyarakat Eropa mulai banyak yang beralih menggunakan sepeda untuk akomodasi transportasi sehari-hari.
Baca Juga : Uni Eropa Peringatkan Kekuatan Berlebihan dan Kutuk Rasisme
Bahkan, saking tingginya permintaan sepeda saat ini banyak toko yang tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Daripada harus kesulitan mendapatkan satu yang baru, akhirnya banyak juga yang memilih untuk memperbaiki sepeda yang sudah rusak.
Bengkel pun saat ini kebanjiran permintaan perbaikan sepeda, dari biasanya pelanggan hanya perlu menunggu 2 hari untuk mendapatkan kembali sepedanya, kini waktu tunggu bisa mencapai 1,5 bulan hingga akhirnya sepeda rusak selesai diperbaiki.
Pemerintah Perancis mencoba untuk menggiring masyarakat beralih ke sepeda dengan memberikan imbalan sebesar 50 Euro atau hampir Rp 800.000 pada orang-orang yang memperbaiki sepedanya, kemudian menggunakan dan mempromosikan sepeda sebagai transportasi publik.
Baca Juga : Kepala Polisi Houston AS Minta Presiden Trump Diam Daripada Perkeruh Demo
Selain itu, sepeda juga ramah lingkungan dan demi menghindari kemacetan yang mungkin terjadi dan juga kerumunan di dalam kendaraan umum.
“Mengingat keinginan melakukan aktivitas fisik setelah delapan minggu karantina diri, saya yakin sepeda akan muncul sebagai pemenang besar,” kata Presiden Federasi Pengguna Sepeda Perancis, Olivier Schneider.
Sepeda dan Berjalan Kaki Sebagai Transportasi Baru di London
Sementara itu, London mempromosikan sepeda sebagai rencana transportasi masyarakat setelah masa karantina diakhiri.
Di masa awal pemberlakuan lockdown, permintaan sepeda memang sangat rendah. Namun beberapa waktu setelah itu, banyak orang yang ketakutan menggunakan transportasi umum dan mulai melirik sepeda sebagai gantinya.
Bersepeda tidak hanya diburu karena orang-orang ingin menghindari transportasi umum. Namun, kondisi jalanan saat ini yang relatif lebih sepi dari biasanya, membuat banyak orang tidak takut untuk keluar dan mengayuh sepedanya di jalanan membuat sepeda mulai dilirik masyarakat.
Fasilitas sepeda umum yang disediakan sejumlah kota di Eropa juga tercatat mulai banyak digunakan kembali, seperti sebelum Covid-19 merebak. Bahkan sepeda-sepeda itu tercatat digunakan untuk perjalanan yang lebih panjang oleh para masyarakat.
Melihat potensi itu, Departemen Transportasi Inggris mendorong masyarakat agar lebih memilih berjalan kaki dan bersepeda untuk mengurangi tekanan pada sistem transportasi umum dan permukaan jalanan yang mulai mengalami penurunan.
Komentar