8 Sikap KITA terkait Penolakan KAMI dan Presiden Prancis, Saat Aksi di Lhokseumawe

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Tetap Ada (KITA) yang merupakan gabungan dari Ormas atau LSM Kota Lhokseumawe menggelar aksi di Taman Riyadhah, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe pada Senin (9/11).

Aksi tersebut terkait penolakan Gerakan Politik Ala Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dikhawatirkan menciptakan ruang disparitas yang dapat menimbulkan gesekan Politik serta mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emanuel Macron yang telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan, Ahmad Joni selaku Kordinator Aksi kepada Nanggroe.net yang mengatakan bahwa dengan keadaan bangsa yang sedang Fokus berjuang menangani COVID 19 yang membuat terpuruknya seluruh sendi kehidupan akibat Covid-19., Keadaan ini yang tidak hanya dialami bangsa Indonesia sendiri, melainkan hampir sebagian Negara di dunia yang terkena imbas COVID-19.

Baca Juga : 8 Anggota KAMI Ditangkap Bareskrim Jakarta Dua Diantaranya Petinggi KAMI

“Sikap Tokoh-tokoh KAMI seharusnya bersatu memberikan solusi dan bergandengan tangan dengan komponen bangsa lainnya dengan tujuan memperbaiki bangsa dengan membantu kerja keras pemerintah., Bukan dengan Meminta menurunkan Presiden dan Wakil Presiden yang jelas Inkonstitusional,” tegasnya.

Maka dari sikap tersebut, Kata Ahmad Joni, KAMI yang dideklarasikan dengan Dalih Gerakan Moral akhirnya terbuka kedoknya sebagai Gerakan Aksi Politik ditengah Pandemi.

Selain itu, Dalam hal ini, KITA juga menyayangkan aksi “konyol” yang dilakukan Presiden Perancis, Emanuel Macron yang sangat melecehkan nilai-nilai penghormatan terhadap Agama dan menampilkan kebebasan Ekspresi yang kebablasan yang selama ini diagungkan kebanyakan Masyarakat Eropa.

Baca juga : Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Tiba di Mabes Polri, Ingin Bertemu Idham Azis

“Tentu ini juga bertentangan dengan Nilai-Nilai Idelogi Pancasila yang kita anut, Apalagi Nabi Muhammad adalah Tokoh Suci Agama Islam sehingga Apa yang dilakukan Emanuel Macron telah menyakiti hati semua masyarakat Muslim dan menyebabkan demonstrasi di Negara-negara Muslim, Khususnya Indonesia yang mayoritas muslim,” pungkasnya.

Adapun Poin yang menjadi Pernyataan Sikap KITA yaitu sebagai berikut :

1. Mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dari upaya Pihak-pihak tertentu untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar Negara kita dengan Paham Ideologi Transnasional.

2. Bahwa, apabila ada pihak-pihak yang merongrong Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta mengacau Keamanan Negara, maka KITA (Koalisi Indonesia Tetap Ada) dengan tegas merminta kepada Aparat Penegak Hukurn untuk memproses pelakunya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. KITA Menolak Deklarasi dan keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Aceh khususnya kota Lhokseumawe.

4. Penolakan Kehadiran KAMI di Aceh bertujuan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dikhawatirkan keberadaan KAMI dapat menyebabkan perpecahan bangsa.

5. KITA Mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dan terpecah belah dengan hadirnya kelompok KAMI.

6. KITA Mengajak semua elemen masarakat bersatu untuk mendukung upaya pemerintah dalam menerapkan disiplin dan protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai COVID-19 di Aceh khususnya kota Lhokseumawe.

7. Mengecam dan mengutuk pernyatan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pembelaannya terhadap surat kabar Charlie Hebdo yang memuat karikatur nabi Muhammad SAW dan tindakan menayangkan kartun Nabi Muhammad SAW, yang dipajang dibalai kota Prancis.

8. KITA Menyerukan kepada Masyarakat untuk memboikot segala Produk-produk dari Negara Perancis untuk memberikan efek jera terhadap Perancis dengan harapan adanya permintaan maaf atas penghinaan tersebut

Komentar