Nanggroe.net, Lhokseumawe | Para buruh lepas di lingkungan PT Perta Arun Gas (PAG) yang didampingi pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Lhokseumawe, melakukan audiensi ke DPRK Lhokseumawe, Senin (23/8).
Kedatangan mereka langsung diterima Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, serta didampingi Ketua Komisi C Fauzan beserta dua anggota, Said Fachri dan Hamzah.
Ketua SPSI Kota Lhokseumawe, T Burhanuddin, didampingi Sekretarisnya M Nadar ST, menyebutkan, kedatangan mereka untuk megeluhkan tentang buruh pekerja lepas di lingkungan PAG yang sudah tidak dapat bekerja di lokasi tersebut hampir satu tahun.
“Dulunya para buruh melakukan bongkar muat barang milik dari PAG dan PHE di lingkungan eks pabrik Arun. Tapi sejak September 2020, mereka tidak diperbolehkan bekerja lagi,” paparnya.
Karena kondisi tersebut, maka pihaknya mengadukan keluh kesahnya ke Dewan , dengan harapan agar segera adanya solusi kongkrit, dan para buruh dapat bekerja kembali.
Disamping itu, Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini. Apalagi para buruh tersebut dasarnya sudah bekerja di lokasi itu sejak masih beroperasi PT Arun dulunya.
“Jadi hampir setahun mereka kehilangan pekerjaan. Tentunya kehilangan pendapatan. Jadi terkesan adanya diskriminatif yang sedang terjadi terhadap buruh,” katanya.
Orang nomor satu di jajaran legislatif Kota Lhokseumawe tersebut juga mengaku kecewa karena para buruh tentunya harus diperhatikan secara signifikan.
“Jangankan hal yang lebih,bahan pokok untuk makan saja pastinya mereka masih kewalahan untuk memenuhinya,oleh karena itu kami akan berupaya mencari penyelesaian secara win win solution agar tidak ada pihak yang dirugikan,” sambungnya.
Jadi, guna mencari solusi yang terbaik maka pihaknya akan segera memanggil pihak PAG dan PHE untuk melakukan pertemuan langsung dengan buruh dan Pengurus SPSI Lhokseumawe.
“Kita agendakan beberapa hari kedepan sudah ada pertemuan,” demikian Ismail A Manaf.
Komentar