Banjir, Cerita Pilu dan Kepasrahan Petani di Aceh Utara

Nanggroe.net, Aceh Utara | Sulaiman taib (55) seorang petani di Desa matang Ben, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh utara , Mengungkapkan kepasrahanya melihat dua petak tanaman padi nyaris gagal panen akibat terendam banjir.

Mencoba tegar menghadapi semua itu.

Padahal, kata dia kami lagi musim panen padi, Kejadian itu, kata dia, diketahui saat istiri dia dihubungi oleh salah satu warga yang menelepon memberikan informasi padi nya terendam banjir lalu saat melihat sawah sudah terendam air luapan Sungai Krung keruto .

“Saat saya melihat secara langsung sawah saya sudah terendam banjir. kecewa tercampur haru saya melihatnya, sudah menghabiskan waktu dan modal yang lama, namun kondisi nya seperti ini” kata Sulaiman” Minggu (6/12/2020)

Meski demikan, dengan raut wajah yang sedih, dirinya bersama warga yang juga terkenak dampak Banjir , Mencoba tegar menghadapi semua itu.

“Kami coba untuk sabar. Karena banjir ini juga sudah hampir setiap tahun kami alami. Pada Tahun 2018 lalu juga ada gagal panen, tapi enggak semuanya,” ujar Sulaiman.

Dia mengaku, banjir menenggelamkan ratusan hektar sawah petani lainnya ada yang sudah panen ada juga yang gagal panen total .

Padahal, kata sulaiman, sebagian besar padi sudah sudah siap untuk dipanen.

“Kemarin untung saya masih bisa panen, dapat uang 700 ribu. Tapi sekarang udah habis tenggelam,” tutur dia.

Padahal, hasil dari sawahnya itu dia gunakan untuk menghidupi anaknya yang masih duduk di bangku pendidikan.

“Anak satu yang paling kecil masih sekolah. Butuh biaya juga. Cari uang susah, tambah lagi gagal panen padi,” lirihnya.

Kerugian yang dialami jutaan rupiah

Dia berharap adanya perhatian pemerintah untuk persoalan nasib petani yang gagal panen ini.

“Ya, harapan kami pemerintah mau memberikan bantuan benih atau bibit, biar bisa tanam padi lagi setelah habis banjir ini dan juga membuat irigasi ,dan air dinormalisasikan irigasi ,” ucap sulaiman.

Komentar