Nanggroe.net, Jakarta | Baru saja memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS), seorang pejabat dari pemberontak Houthi di Yaman meminta Presiden terpilih Joe Biden, untuk membantu mengakhiri konflik Yaman yang terus berkelanjutan.
Dilansir dari Associated Press, pada Senin (9/11/2020). Manteri luar Negeri Pemerintahan Houthi, Hisham Sharaf, mengatakan bahwa meskipun Biden telah berbicara soal mengurangi dukungan AS untuk Saudi, Pemerintah AS sekarang harus menggunakan pengaruhnya untuk menekan Saudi dan sekutunya Uni Emirat Arab agar menghentikan perang di Yaman.
“Kita bicara soal perubahan, dan dalam kaitannyan dengan presiden AS, saya mendengar beberapa hal dari Biden soal hal ini, bahwa mereka akan mengurangi atau mereka akan menghentikan dukungan mereka kepada Saudi,” ujar Sharaf
Baca Juga : Donald Trump Tingkatkan Serangan Terhadap Biden dengan China dalam Kampanye
“Apa yang kita harap dari AS untuk mengintruksikan dan menekan Saudi dan Emirat untuk menghentikan perang di Yaman, bukan mengurangi bantuan kepada Saudi dan Emirat,” lanjut nya
Sejak konflik Yaman pecah pada tahun 2014, Houthi menduduki ibu kota Sanaa, pemerintah Saudi melakukan intervensi dengan meluncurkan operasi militer bersama sekutunya. Tujuan dari operasi militer Arab Saudi adalah untuk memulihkan pemerintahan sah presiden Yaman, Abde Rabu Mansouri Hadi.
Dalam konflik Yaman yang berkelanjutan dikabarkan sudah menewaskan lebih dari 112 ribu jiwa, baik petempur Houthi maupun warga sipil.
Perserikatan bangsa sebelumnya menyebutkan bahwa konflik Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan jutaan orang kelaparan dan kekurangan obat-obatan.
Komentar