Nanggroe.net, Meulaboh | Company Aksi Teatrikal Untuk Rakyat (CATUR) menggelar Aksi Teatrikal solidaritas kepedulian dan membela terhadap masyarakat Urutsewu di depan kantor DPRK Aceh Barat, pada Jum’at (5/9).
Tujuan dari aksi teatrikal yang dilakukan merupakan bentuk kekecewaan dan kritikan terhadap pemerintah Indonesia yang terkesan mengabaikan represifitas dan kriminalisasi terhadap warga sipil yang dilakukan oleh pihak TNI yang berakibat pada terengutnya hak masyarakat atas tanah yang dimiliki.
“Aksi kami lakukan bentuk kekecewan dan kritikan kepada pemerintah yang abai terhadap represifitas dan kriminilasasi yang dilakukan oleh aparat TNI terhadap masyarakat Urutsewu yang mengakibatkan tanah masyarakat dirampas dan di claim sepihak oleh TNI dan tanah tersebut disertifikatkan oleh negara,” ujar Korlap Catur yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga : Jika Petisi Tidak Direspons, Geram Ancam Turunkan Plt. Gubenur Aceh dan Mosi Tidak Percaya ke DPRA
Lanjutnya, mereka menuntut pemerintah untuk merealisasikan tuntutan mereka dan mengancam akan kembali turun apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, tuntutannya antara lain adalah :
- Menyelesaikan konflik Agraria di Urutsewu dan mengembalikan tanah masyarakat yang telah diserahkan kepada TNI dari Negara melalui menteri ATR atau BPN.
- Menuntut pemerintah untuk mengakui Kinipam sebagai wilayah adat dan masyarakat Kinipan sebagai masyarakat adat.
“Kami menuntut pemerintah untuk merealisasikan dua tuntutan kami tersebut apabila tuntutan kami tidak terpenuhi dalam waktu dekat ini kami CATUR akan turun kembali,” tegas Korlap CATUR.
Selain itu Korlap juga mengatakan dengan tegas kekecewaan mereka terhadap pihak Kepolisian Aceh Barat, dikarenakan pihaknya tidak dikawal atau diamankan pada saat aksi berjalan, dan ia juga mengatakan sudah memberikan surat pemberitahuan aksi kepada POLRES Aceh Barat.
“Kami sangat kecewa pada POLRES Aceh Barat! Karna tidak dikawal atau diamankan pada saat aksi tadi, padahal kami telah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian,” tegas korlap.
Komentar