Bunga Bangkai Tumbuh Tiga Meter Di Nagan Raya

NAGAN RAYA | Tumbuhan langka atau disebut (Amorphophallus titanum Becc) adalah tumbuhan dari famili talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia. Bunga bangkai tersebut, telah menghebohkan warga masyarakat Desa Blang Puuk, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Tumbuhnya bunga bangkai dengan ukuran tiga meter itu di area perkebunan warga setempat. Samsudin (44), warga Desa Blang Puuk, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang mengaku takjub dengan keunikan bentuk tumbuhan tersebut. Apalagi selama ini tumbuhan itu tidak pernah dilihat olehnya.

Menurut informasi yang diterima Nanggroe.media dilansir dari media sosial instagram_etnisgayo Senin, (02/10/23), sekitar tiga pekan yang lalu, Samsudin (44),menemukan tumbuhan itu, pada saat itu masih rendah setara dengan tanah. Tetapi empat hari yang lalu saat ia ke kebun, ia kaget melihat sudah tinggi sekitar tiga meter.

Setelah melihat keanehan itu, Samsudin (44), memotret tumbuhan tersebut serta menyampaikannya kepada warga lainnya.

Sontak penemuan tumbuhan itu pun telah menghebohkan warga setempat dan jagat dunia maya, sehingga para masyarakat banyak menghampiri dikarenakan penasaran dengan keindahan bunga langka tersebut.

Samsudin (44), mengatakan saya menjaga tumbuhan ini agar usia nya lama, kita belum tau pasti ini tumbuhan apa, tetapi menurut informasi ini bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum.

Sementara, Kapospol Beutong Ateuh Banggalang Bripka Adi Syafnur Arisal menyebutkan, tumbuhan yang dianggap langka tersebut, diharapkan dapat dijaga oleh masyarakat pada umumnya.

“Ini salah satu bukti nyata bahwa Beutong merupakan daerah yang subur. Maka oleh sebab itu, mari kita jaga bersama-sama untuk kelestarian alam demi anak cucu kelak,” sebutnya.

Bripka Adi yang juga merangkap sebagai Bhabinkamtibmas itu menambahkan, pihak Kepolisian siap mendukung dan menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

“Ayo sama-sama kita menjaga alam, dengan cara tidak merusak dan menjaga keasriannya,” ungkapnya.

Komentar