Cage Minta Anggota KPA Yang Ikut Demo Wali Naggroe Ditindak Tegas dan Terukur

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Ajakan untuk demo Wali Naggroe Aceh, Malek Mahmud Al Haytar telah viral di media sosial. Ajakan tersebut diserukan oleh Sufani Usman Syekhy alias Syehky. Rencananya demo tersebut akan digelar pada 26 Maret mendatang.

Syehky saat ini dikenal sebagai GAM Independen.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Azhari Cage meminta kepada seluruh Anggota KPA dan masyarakat agar tidak ikut-ikutan dalam aksi tersebut.

Baca Juga :

Bos Besar Pemilik Situs Judi Togel Online Berhasil Ditangkap Polda Jambi

Dirangkum dari berbagai sumber, Azhari Cage meminta kepada kepada setiap Panglima Wilayah, Panglima Muda dan Panglima Sagoe seluruh Aceh untuk mengambil tindakan tegas dan terukur bagi setiap anggota KPA jika nanti terlibat dalam aksi tersebut.

“Garis komando kita jelas, yaitu masih satu garis di bawah kepemimpinan Wali dan Panglima Komando Tgk. H. Muzakir Manaf”, Kata Azhari Cage, Sabtu (13/3/2021).

Lebih lanjut, Azhari Cage menilai tidak tepat jika alasan dasar untuk demo Wali Naggroe karena butir MoU Helsinki dan UUPA belum terealisasi.

Menurutnya tugas merealisasikan butir-butir MoU dan UUPA tidak hanya menjadi tugas juru runding dan Wali Nanggroe tetapi itu menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama Perwakilan GAM, Pemerintah RI, Pemerintah Aceh, CMI dan Uni Eropa.

“Padahal beliau (Wali Naggroe) sudah sangat berusaha berbuat untuk kemalahatan dan kebaikan Aceh. Intinya semua kewenangan Aceh yang ada dalam MoU wajib kita tuntut kepada pemerintah Republik Indonesia dan CMI, serta Uni Eropa, yang menjadi penengah perundingan di Helsinki”, tegas Cage yang merupakan mantan Anggota DPRA.

Azhari mengajak kepada seluruh rakyat Aceh agar menjaga perdamaian dan jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu provokatif.

“Kita juga harus waspadai, dimasa damai ini banyak muncul orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai pejuang, waktu konflik dulu entah dimana. Kita hari ini masih dalam suasana damai, maka mari kita jaga damai ini sambil berusaha memperjuangkan hak-hak yang telah menjadi kewenangan dan kekhususan Aceh”, demikian kata Azhari Cage.

Cage yang merupakan Alumni Militer GAM 1999 Camp Bateu Leusoeng, Seumirah, Nisam menambahkan, bahwa tidak etis dan melanggar hukum apabila aksi ini dilakukan ditengah Pandemi Covid-19 karena dapat menimbulkan keramaian serta melanggar protokol kesehatan.

Komentar