Nanggroe.net, Aceh Utara | Har Lina merupakan salah satu bakal calon Geuchik di Gampong Keude, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, namun ia mengalami kendala karena dirinya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pegawai di Dinas Keseharian Aceh Utara.
Har Lina kepada Nanggroe.net, Minggu, (25/4) mengantakan Kadis Kesehatan tidak memberinya izin untuk mencalonkan diri di tingkat pemilihan kepala desa tempat dulu dirinya bertugas.
Har lina menambakan di hadapan Kabid Kepegawaian ia sudah mempertanyakan mengapa dirinya dipersulit untuk saya dalam hal izin mencalonkan diri sebagai Geuchik.
“Bagi saya, keuntungan saya menjadi PNS adalah untuk saya nikmati sendiri, tetapi kalau niat saya menjadi calon Geuchik adalah untuk masyarakat banyak di desa”, kata Har Lina di hadapan Kabid Kepegawaian
Pengakuan Har Lina, sekarang posisi dirinya bukan lagi bersatu ASN di Dinas Kesehatan karena dia sudah berhenti dengan banyak pertimbangan.
Ia memutuskan untuk berhenti menjadi ASN salah satu faktor birokerasi yang seperti itu, menurutnya tidak ada keadilan di bawah payung Dinkes.
“Kalau saya tidak diberikan izin berikan surat dengan alasan yang jelas secara aturan pemerintah, kalau pun tidak bisa kenapa ?, apakah ada unsur menyalahgunakan jabatan, bagaimana dengan PP 53 bila sekarang pemimpin menyalahgunakan jabatan” ungkapnya.
Har Lina menegaskan dirinya bukan lagi ASN di Dinkes mulai tanggal saat surat pengajuan berhenti darinya.
“Saya tetap akan mencalonkan diri sebagi calon Geuchik karena itu HAM saya dan saya adalah warga NKRI yang sah secara hukum”, ungkap Har Lina tegas.
Lalu pewarta Nangroe.net mencoba konfirmasi dengan Kadinkes Aceh Utara, Amir Syarifuddin agar informasi yang diterbitkan seimbang.
Amir Syarifudin mengatakan tidak tahu soal pegawainya yang mau berhenti dari ASN, dan jika pun yang bersangkutan ingin mengundurkan diri maka itu hak yang bersangkutan.
“Tetapi ada salah satu ASN, yang statusnya Calon Bidan minta rekom saya mau jadi Calon Kepala Desa , silahkan saya bilang”, Terang Amir Syarifuddin.
“Terus dia mintak rekom dari Dinkes, ooo ndak saya kasih”, tambah Amir.
Amir Syarifudin memberikan alasan mengapa Dinkes tidak memberikan rekomendasi alasannya karena khusus tenaga kesehatan masih kurang, apa lagi calon yang naik bidan.
“Banyak desa masih kosong bidan, Kalau mau mengabdi kan tidak semestinya jadi Kades. Bides kan bisa juga”, tutup Amir Syarifudin.
Komentar