Demo Aparatur Desa Nyaris Baku Hantam

Nanggroe.net, Lhokseumawe|Demonstrasi Aparatur Desa Aceh Utara Menggugat (ADAM) dan LMND di teras Kantor DPRK Aceh Utara (29/3) menuntut supaya DPRK setempat memberi rekomendasi kepada Bupati untuk mencabut Perbup No. 3/2021 sempat ricuh.

Kericuhan tersebut menyebabkan terjadinya saling dorong antara pendemo dengan aparat keamanan, akibatnya pihak keamanan memecahkan konsentrasi perkumpulan massa hingga nyaris terjadi baku hantam.

Pantauan Nanggroe.net kericuhan bermula setelah Adzan Dzuhur. Tiga orang anggota legislatif Aceh Utara menjumpai para pendemo tepat di depan pintu teras yaitu Mulyadi C.H., Zubir HT dan Terpiadi.

Baca Juga :

Tidak Setuju Gaji Dipangkas, Aparatur Desa Demo Berjilid-jilid

Saat para pendemo menanyakan apakah legislatif mendukung aksi mereka dan apakah DPRK secara lembaga mau menyurati Bupati supaya ada pertimbangan untuk membatalkan Perbub ?

“Apakah DPRK mendukung rakyatnya mencari keadilan ? Sebagai wakil rakyat, apakah DPRK mau menyurati Bupati secara lembaga supaya Perbup dicabut ?”, Teriak pendemo di hadapan tiga perwakilan DPRK.

Zubir HT memberi penjelasan kepada pendemo, ia mengatakan akan memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Hidup Rakyat ! Saya secara pribadi sangat mendukung aksi ini, namun untuk menyurati itu kami perlu duduk secara kelembagaan”, jelas Zubir.

Karena tidak puas dengan jawaban itu, sebelum Zubir selesai berbicara pengeras suara yang digunakan Zubir ditarik oleh pendemo.

“Kami tidak mau mendengar pidato bapak, kami mau tindakan lembaga”, teriak pendemo.

Kemudian muncul komando dari para pendemo untuk menggebrak masuk kedalam DPRK agar masalah itu diparipurnakan sendiri.

Baca juga :

Aparatur Desa Geruduk Kantor DPRK Aceh Utara – Nanggroe.net

“Kita masuk ke ruang paripurna, kita paripurnakan sendiri masalah ini, MASUK”, Teriak komando dari pendemo.

Dengan sigap aparat keamanan mengamankan anggota DPRK dan memasang pagar betis untuk menghalau dobrakan massa.

Aksi saling dorong pun tak terhindarkan, sehingga massa dipecahkan konsentrasi kumpul.

Namun dari kejadian tersebut, pantauan Nanggroe.net tidak ada yang ditahan oleh aparat kepolisian walaupun hampir terjadi baku hantam.

Hingga saat ini, massa masih bertahan di kantor DPRK Aceh Utara, Lhokseumawe.

Komentar