Derita Masyarakat Korban Gas Beracun PT. Medco, Tidak Bisa Nikmati Makmeugang di Rumah

Nanggroe.net, Aceh Timur | Suasana Makmeugang (meugang) seharusnya menjadi momen bahagia bagi masyarakat Aceh apalagi Meugang kali merupakan persiapan untuk menyambut bulan Suci Ramadhan.

Pada tradisi Meugang masyarakat Aceh membeli daging dan mengolahnya dengan aneka rempah-rempah khas Aceh.

Namun suasana bahagia meugang tidak dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Pasalnya sejak Jum’at (9/4/2021) seluruh warga harus diungsikan ke Kantor Camat setempat karena ulah PT. Medco E&P Malaka.

Baca Juga:

Tragedi Gas Beracun, Elma Zalmi : Kementerian Harus Bentuk Tim Investigasi Bersama Terhadap PT. Medco

Karena kelalaian PT. Medco yang terletak di Aceh Timur saat pembersihan Sumur Gas, seluruh warga Desa terpaksa eksodus.

Selain itu, warga juga mengalami keracunan massal, setidaknya ada 80 orang yang terpapar gas beracun Flare PT. Medco.

Dari 80 orang yang terpapar gas beracun, ada 16 orang yang harus dirawat di Rumah Sakit kawasan Aceh Timur, sedangkan satu orang harus dirujuk ke Banda Aceh, parahnya lagi ada seorang bayi berusia 10 bulan juga menderita akibat gas tersebut.

Baca Juga :

Korban Gas Beracun PT. Medco Bertambah, Satu Dirujuk ke Banda Aceh

Pantauan Wartawan Nanggroe.net di lokasi pengungsian, Minggu (11/4) seluruh warga yang terdiri dari 163 KK masih bertahan di bawah Tenda BPBD tepat di halaman depan Kantor Camat.

Camat Banda Alam, Muliadi, S.STP saat diwawancarai di lokasi mengatakan belum tau kapan masyarakat Desa Panton Rayeuk T bisa kembali ke desanya.

“Belum bisa kita pastikan kapan masyarakat bisa kembali ke desa, nantilah setelah ada sterilisasi di desa baru bisa pulang”, ungkap Muliadi kepada awak media.

Komentar