Dianggap Pembawa Wabah Corona, Petugas Medis Di RSUDZA Banda Aceh Ditolak Warga

Nanggroe.net, Banda Aceh | Miris, kejadian yang menimpa para petugas medis yang menangani pasien Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Petugas yang menjadi garda terdepan mengorbankan jiwa dan raganya untuk memerangi virus yang telah banyak memakan korban itu justru tidak mendapatkan tempat yang baik di tengah-tengah masyarakat.

Padahal, mereka mempertaruhkan nyawa dan meninggalkan keluarga untuk menangani setiap pasien yang terinfeksi virus mematikan tersebut, tetapi hal menyedikan yang di terima, mereka ditolak oleh warga Gampong karena dianggap akan membawa wabah virus Corona.

Kabar miris tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Hanif saat di konfirmasi oleh awak media, senin (6/4).

Petugas medis yang ditolak oleh warga itu adalah petugas medis yang merawat pasien virus Corona di RSUDZA Banda Aceh, “Iya menurut pak Dir (Direktur) RSUDZA seperti itu,” kata Hanif.

Tetapi, Hanif tidak menyembutkan Gampong mana yang telah menolak pasien medis tersebut.

Baca Juga : Tim Gugus Tugas Covid-19 Lhokseumawe Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kecamatan Banda Sakti

Kemudian, Azharuddin selaku Direktur RSUDZA Banda Aceh menyatakan, petugas medis yang mendapat penolakan dari warga tersebut adalah mereka yang sempat sebelumnya menjalani karantina di rumah sakit. Namun, kondisi mereka sehat dan tidak ada terjangkit virus corona atau hasilnya negatif.

Menurut Azharuddin, Ia mendapat laporan dari petugas medisnya yang mendapat perlakukan tidak enak di Gampong tempat tinggal mereka.

Sebagian petugas medis ada yang indekos. Saat mereka kembali pulang ke kosannya justru pemilik kost tidak mengizinkan tinggal di rumahnya.

“Memang tindakan yang dilakukan oleh warga ini atas faktor ketidaktahuan atau kekhawatiran yang berlebihan. Namun apapun itu, kejadian ini cukup disayangkan”, ujarnya

Petugas medis merupakan ujung tombak pemerintah dalam upaya memerangi virus Corona. Terbukti, berkat kerja keras petugas medis, saat ini sudah tiga orang pasien positif virus corona di Aceh berhasil sembuh dan diperbolehkan sudah dipulangkan. Tapi apa jadinya jika petugas medis tidak mendapat tempat yang baik bagi masyarakat.

Sungguh ironis, ketika pahlawan yang rela mengorbankan nyawanya dianggap sebagai dalang penyebar virus Corona di masyarakat.

Komentar