Nanggroe.net, Lhokseumawe | Warga Desa di Kecamatan Muara Satu,Kota Lhokseumawe menuntut Pemerintah Daerah segera memperbaiki kondisi jalan rusak di area Desa Paloh Punti.
Menurut pantauan Nanggroe.net pada (26/4/2021) pada jalan area Paloh Punti mengalami kerusakan sehingga terdapat sejumlah genangan diruas jalan, terlebih disaat hujan turun, jalan sudah seperti sawah dan kubangan kerbau.
Salah seorang warga setempat, Muntasir, sekaligus tokoh pemuda desa Paloh Punti mengatakan, saat ini kondisi jalan di area desa Paloh Punti luput dari perhatian pemerintah, padahal jalan itu merupakan jalan utama penghubung antar desa di sejumlah kecamatan Muara Satu.
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwasanya salah seorang masyarakat baru saja tergelincir pada (25/4) karena badan jalan yang penuh genangan air serta licin.
Kejadian ini bukan yang pertama kali, tetapi sudah banyak memakan korban baik dari kaum ibu sampai pemuda pun pernah terjatuh karena jalan kondisi jalan yang tak memadai.
“Sangat terkesan di anak tirikan, karena selama ini jalan tak pernah diperbaiki pemerintah,kami khawatir kondisi ruas jalan yang rusak itu menimbulkan korban berikutnya karena jalan sangat licin” tegas Muntasir.
Menurutnya, warga sudah bosan menyampaikan apirasi kepada pemerintah agar jalan bisa segera diperbaiki.
Namun, aspirasi warga hingga kini belum juga di realisasikan, sehingga warga merasa kecewa.
“Jalan ini memang sudah lama rusak, kira-kira dari 2017 yang lalu, tetapi semenjak PT.PHE yang membackup serasa kurang perhatian dan perawatan” sambung Muntasir.
Jalan lintas tersebut juga merupakan salah satu akses jalan alternatif menuju Kota Lhokseumawe, dan jalan ini menjadi akses tercepat bagi warga sekitar menuju Kota Lhokseumawe.
“Selaku warga setempat dan juga pengguna jalan, kami sangat berharap perhatian dan perbaikan dari pihak Pemko Lhokseumawe dan pihak PT.PHE, agar masyarakat merasa aman dan nyaman, pastinya semua akan bangkit, pendidikan maju,aktivitas warga lancar, saat melintasi, terlebih saat malam hari,” tutup Muntasir.
Komentar