Nangroe.net, Bireuen|Pendiri sekaligus Direktur Lembaga Kemanusiaan Eddie Foundation bersama relawan dan warga pedalaman salah satu Desa di Bireuen menemukan batu nisan yang diperkirakan Abad ke 16 Masehi. Temuan itu berawal dari informasi warga dan diberitakan kepada Juru Bicara Eddie Foundation Akmal Rusli bahwa di dekat rawa daerah itu terdapat batu nisan yang mirip zaman kerajaan, selanjutnya Direktur Eddie Foundation bersama relawan dan warga datang membersihkan lokasi tersebut.
Berdasarkan cerita warga sekitar batu nisan tersebut ditemukan informasi bahwa sebelumnya lokasi itu pernah didatangi sejarawan asal Bandung, Jawa Barat. Menurut sejarawan tersebut lokasi itu dahulu kala adalah wilayah kedudukan salah satu kerajaan Islam, karena kalah dalam perebutan pengaruh dan kekuasaan kerajaan tersebut akhirnya tenggelam. Oleh karena itu di sekitar lokasi terdapat banyak batu nisan yang terbuat dari batu dengan ukiran khas dan tulisan berbahasa Arab.
Eddie Foundation merupakan salah satu Lembaga kemanusiaan yang berkonsentrasi penuh terhadap pelestarian Situs dan Cagar Budaya di Aceh dan wilayah Nusantara lainnya. Bagi Lembaga kemanusiaan ini, perhatian dan pelestarian benda purbakala dan Situs Budaya sangat penting untuk kelangsungan suatu generasi dan peradaban.
Baca Juga : Armada Pemadam Kebakaran Aceh Utara Tidak Dapat Difungsikan, Petugas Dilema
“ Bangsa besar adalah mereka yang tidak pernah melupakan sejarah masa lalunya, terlebih sejarah keemasan Islam yang situs dan cagar Budayanya ada di Aceh “ tegas Direktur Eddie Foundation, Dr(Cn). Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI., M.Sc., CM., CTT. (K)
Dihadapan relawan dan warga Teuku Eddy juga meminta perhatian Instansi terkait untuk melestarikan situs dan cagar budaya kerajaan Islam di Aceh yang jumlahnya cukup banyak, tersebar di berbagai wilayah dan selama ini terkesan jauh dari perhatian pemangku kepentingan, padahal itu adalah sejarah yang tidak boleh dilupakan disamping pengajaran bagi generasi mendatang.
Dilokasi tersebut pula warga yang turut menemani Direktur Eddie Foundation dan relawan meminta Lembaga itu untuk memberikan perhatian terhadap cagar budaya peninggalan sejarah keemasan Islam di Aceh.
Komentar