Nanggroe.net, Aceh Utara | Razali atau akrab disapa Abu Lapang juga Anggota DPRK Aceh Utara Fraksi Partai Aceh (PA) beberapa hari belakangan mengeluarkan statement “Mantan Kadis Pendidikan Pidie ‘Mancing’ di Air Keruh”.
Statement tersebut dikeluarkan untuk menanggapi kritikk di Akun Media Sosial Facebook milik Murthalamuddin. Diketahui Murthalamuddin merupakan mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie, Aceh.
Murthalamuddin menuliskan kritik dengan judul ‘’Partai Aceh (PA) Sedang Bunuh Diri di Pasee’’, dengan demikian Abu Lapang meminta kapada Murthalamuddin untuk tidak masuk ke dalam ranah Partai Aceh.
Baca Juga :
Murthala : Raker PA 2021 dan Pase Meusilak
Kemudian Nanggroe.net mencoba mengkonfirmasi soal statement yang di layangkan oleh Politisi Partai Aceh tersebut yang di arahkan kepada Murthalamuddin.
Kepada Nanggroe.net (31/3/2021) Murthalamuddin mengatakan mari berpolitik secara dewasa dan melihat kritik sebagai sebuah dinamika. PA itu partai di Negara Demokratis, bukan partai di Negara Komunis sehingga tidak boleh dikritik.
“Hebat sekali saya sehingga dengan status medsos saja bisa merusak stabilitas disana”, Sebut Murthala.
Lebih lanjut Murthala mengajak untuk melihat tentang bagaimana kondisi Aceh Utara hari ini dengan hati nurani.
Begitu juga dengan Partai Aceh lakukanlah introspeksi agar partai ini tetap menjadi kesayangan rakyat. Pemilu 2009 ada 33 kursi dari 45 kursi DPRK Aceh Utara.
“Hari ini hasil pemilu 2019 berapa sisanya ? Apakah makin maju ? Tidakkah ini menjadi iktibar ?”, Tanya Murthala.
Disinggung soal tudingan mencari panggung dan simpati partai politik untuk maju sebagai Bupati Aceh Utara periode mendatang, Murthalamuddin menjawab santai.
“Namanya aja saya mau jadi calon Bupati. Sudah pasti cari panggung dan pasti melobi partai partai, jadi apa lagi ?”, Jawabannya.
Menurut Murthala ‘politik panik’ itu tidak menjawab kritik tapi menyerang si pengkritik.
Selaku pemilih PA, Murthala menyarankan agar elit PA Aceh Utara berkaca pada hasil pemilu, sehingga bisa sadar bahwa ada yang salah dari pola tindak mereka sehingga rakyat semakin hari semakin menjauh.
“Jangan seperti katak dibawah tempurung terus. Bisa tinggal nama partai ini”, ketusnya lagi.
“Jangan panik karena kritik. Banyak banyak mendengar dan bertanya pada orang lain. Banyak banyak merenung. Itu saja saran saya”, tutup Murthalamuddin.
Komentar