Nanggroe.net, Lhokseumawe | Anggota DPRA, Muslim Syamsuddin, ST. MAP mendesak Pemerintah Aceh untuk aktifkan proses pembelajaran tatap muka di sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Hal tersebut imbas dari pandemi Covid-19 selama ini yang telah meliburkan proses belajar mengajar dengan normal selama 3 bulan lebih.
Menurutnya, proses pembelajaran tatap muka sangat penting untuk diaktifkan kembali, karena Ia merasa terdapat banyak kendala bagi para siswa maupun tenaga pendidik atau guru untuk melakukan proses belajar mengajar secara daring.
Baca Juga : Remaja Aceh Utara Ditangkap di Thailand, Ibunya Mengadu ke YARA
“Ini mengakibatkan proses belajar secara daring dirasa kurang efektif baik bagi siswa maupun tenaga pendidik,” Ujar Muslim yang merupakan Anggota Komisi V DPRA lewat rilisnya yang diterima Nanggroe.net, Jum’at (10/7)
“Kondisi Aceh saat ini berbeda dengan kondisi Provinsi lain ini dibuktikan dengan penetapan zona hijau untuk Provinsi Aceh bahwa situasi masih dirasa aman dari pandemi Covid-19,” jelasnya.
Atas dasar itulah Ia selaku Anggota DPRA mendesak Pemerintah Aceh untuk mengeluarkan sebuah regulasi atau aturan untuk mengaktifkan kembali proses belajar mengajar secara tatap muka.
Baca Juga : Dosen Ilmu Politik Unimal Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude
“Proses belajar mengajar harus diaktifkan, Namun tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di setiap sekolah yang ada di Aceh,” tukasnya
Ia menambahkan, dari data yang Ia terima kondisi di Aceh saat ini dirasa masih normal meskipun masih terdapat lebih kurang 89 orang yang positif Covid-19, tetapi menurut data yang ia terima sekitar 98 persen telah sembuh total.
“Tidak ada alasan bagi Pemerintah Aceh untuk mengikuti langkah Provinsi lainnya yang masih meniadakan proses belajar mengajar tatap muka dalam keadaan normal,” tandasnya.
Muslim menjelaskan, sebelum terjadi pandemi Covid-19, anak-anak generasi Aceh dapat mengenyam dunia pendidikan formal maupun pendidikan agama, namun selama masa pandemi Covid-19 telah berbulan-bulan lamanya terjadi suatu kemunduran dalam dunia pendidikan di Aceh.
“Ini dikarenakan tidak efektifnya proses belajar mengajar yang selama ini terjadi maka dari itu saya mendesak Pemerintah Aceh segera mengaktifkan proses belajar mengajar seperti normal kembali,” Pungkas Muslim Syamsuddin, ST. MAP dari partai SIRA tersebut.
Komentar