Nanggroe.net, Kuala Lumpur | Bergelar Doktor menjadi dambaan bagi sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang sudah menjadi Dosen.
Jika berbicara mengenai gelar akademik lulusan program pendidikan doktor atau Strata-3 (S3), maka kebanyakan orang akan berfikir bahwa yang mendapatkan gelar tersebut sudah tua.
Namun penilaian itu tak sepenuhnya benar. Ada beberapa di antara mereka yang masih berusia sangat muda.
Wajah haru dan bangga menghiasi wajah Gabriella Fardhiyanti, diusia yang tergolong sangat muda (25) dan bahkan digadang menjadi Doktor termuda asal Aceh dan Kebanggaan Kota Lhokseumawe yang berhasil menyelesaikan Ujian Doktor dengan gelar PhD dari Taylor’s University, Malaysia.
Baca Juga :
Wadidaw !!! Tiga Warga Aceh Utara Bersama Satu Pria asal Medan Dihukum 72 Tahun Penjara
Ujian berlangsung melalui Webinar Zoom, Senin (5/4) di Malaysia. Gaby sapaan gadis asal Aceh tersebut berhasil mempertahankan Judul Disertasinya di depan Pembimbing serta Penguji diantaranya ; Prof Datuk Seri Dr. Victor Wee dan Co- Supervisor Dr. Puvaneswaran A/L Kunasekaran. Prof. Neethiahnanthan Ari Ragavan, Prof. Emeritus, serta Prof Ahmad Puan Mat Som.
“Alhamdulillah, Successfull Passed PhD VIVA Voce examination, Its has been a wonferfull Journey since March 2018 – until April 2021 “, dikutip media melalui caption Instagram yang diunggah Gaby.
Adapun Gaby, Gadis manis kelahiran Lhokseumawe, 12 Juni 1995 ini berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul, ” Air Connectivity In Promotion ASEAN Social Integration : Case Study Of AIRASIA Malaysian” .
Disertasi ini adalah terkait Promosi tentang Integrasi Sosial Penerbangan Maskapai Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) : Dengan Studi Kasus Maskapai AIRASIA di Malaysia.
Komentar