Habiskan Rp2,2 Miliar Anggaran Dana Otsus Pasar Kuliner Di Lhokseumawe Terbengkalai

LHOKSEUMAWE | Pasar jajanan dan kuliner yang terletak di pinggir jalan Medan-Banda Aceh Desa Paloh, Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe tidak difungsikan sampai saat ini.

Proyek pasar Jajanan dan Kuliner tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran senilai Rp. 2,2 Miliar yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA).

Pantauan Naggroe.media terlihat bangunan tersebut sudah tidak terawat lagi, bahasa ada beberapa lantai bangunan yang sudah mulai retak dan sebagian cat bangunan juga sudah terkelupas.

Pasar Jajanan dan Kuliner tersebut dibangun pada tahun 2022 yang mana pada saat itu Walikota Lhokseumawe masih dijabat oleh Imran. Pasar kuliner tersebut dibangun sebanyak 12 bangunan dan ditambah dengan 2 toilet.

Selain bangunan nya yang sudah mulai retak, di sekeliling bangunan tersebut juga kerap dijadikan masyarakat sebagai tempat untuk memberikan makan kepada hewan ternak peliharaan nya.

Hal tersebut dilakukan lantaran hampir semua di sekeliling bangunan pasar tersebut dipenuhi oleh rumput-rumput yang sudah mulai tinggi.

Foto : Ardiansyah Sinaga, Ketua BEM Fakultas Hukum Unimal Periode 2023-2024.

Tanggapan Mahasiswa Terkait Proyek Pasar jajanan dan kuliner

Proyek pembangunan Pasar Jajanan dan Kuliner di Kota Lhokseumawe dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA 2022) sampai saat ini belum juga difungsikan dan dirasakan langsung manfaat oleh masyarakat.

Pengerjaan pembangunan pasar ini telah selesai hampir satu tahun yang lalu, tetapi tidak difungsikan dan Terdapat banyak retakan pada bangunan. Sehingga dianggap bangunan ini asal jadi.

Sebagaimana UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi menyebutkan Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

Ardiansyah sinaga, ketua Bem FH Unimal menyampaikan akibat dari gagal fungsinya proyek pembangunan ini, masyarakat tidak mendapatkan apa-apa. Dan juga terkesan pemerintah membiarkan bangunan tersebut tidak difungsikan.

“Pemerintah harus segera menindak lanjuti penyelesaian dan memfungsikan proyek pembangunan pasar jajanan dan kuliner yang gagal digunakan ini, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan sumber perekonomian masyarakat,” Ujarnya

Ketua BEM FH Unimal tersebut juga berharap pembangunan pasar disegerakan menjadi prioritas untuk di fungsi kan, agar nilai manfaat dari anggaran Otsus Rp 2,2 milyar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Komentar