Nanggroe.net, Aceh Utara | Sempat viral di media sosial akan sosok pria yang memakai seragam bewarna orange yang terpotret lensa camera saat sedang memeluk hangat salah seorang warga imigran rohingya.
Sontak pria Itu menjadi pertanyaan bagi masyarakat luas, siapa sosok di balik seragam orange itu di nilai merupakan Petugas Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara.
Kenapa tidak, foto dirinya viral di kalangan masyarakat luas, tidak hanya diungah di akun media sosial masyarakat Indonesia saja, foto petugas BPBD Aceh Utara Itu bahkan di posting di akun pribadi milik masyarakat dunia.
Baca Juga : Isak Tangis Etnis Rohingya Pecah Di Pelukan Petugas BPBD Aceh Utara.
Di Instagram, Facebook, dan Twitter masyarakat dunia ramai memuji akan jiwa kemanusiaan masyarakat Aceh, terhadap jiwa kemanusiaan mereka dalam menampung para Imigran Rohingya.
Tim Nanggroe.net pada Minggu (28/6) berhasil melacak sosok yang berada di balik baju Orange BPBD Kabupaten Aceh utara itu, diketahui sosok itu ialah seorang Petugas BPBD Aceh Utara yang bernama Zulfikar Syadli, yang akrap disapa Zoel Seven.
Selanjutnya Tim Nanggroe.net bersama Petugas BPBD aceh Utara melakukan perjalanan menuju ke lokasi tempat penampungan imigran Rohingya tersebut, di sana Tim sempat masuk ke dalam ruangan dan berjumpa langsung dengan para Imigran tersebut, di sana tim berbincang langsung dengan dua Imigran Rohingya yang mahir berbahasa Melayu.
Kedua Imigran itu bernama jabu Rachman dan Fajri Karim sehingga tim di pertemukan dengan sosok Imigran yang viral memeluk Petugas BPBD, Imigran itu bernama Muhammad Ayyas, dalam melakukan wawancara kami bersama Muhammad ayyas di terjemahkan oleh Fajri Karim dalam bahasa Melayu.
Dalam wawancara tersebut Muhammad Ayyas mengatakan bahwa dirinya memeluk Zoel Seven saat hendak turun di kapal secara Spontan, karena dirinya merasa bahwa wajah Zoel seven mirip dengan saudara Muhammad Ayyas yang saat ini sedang berada di negeri Jiran Malaysia, Hal itu bedasarkan Hasil terjemah oleh Fajri karim.
Di lokasi para Imigran juga mengatakan bahwa mereka senang bisa berjumpa dengan saudara Muslim di Aceh, meskipun tujuan utama mereka ialah Malaysia Untuk menjadi tenaga kerja di sana, meskipun akhirnya mereka hanyut sampai ke perairan Aceh.
Komentar