Jakarta, NANGGROE.MEDIA – Kabar duka datang dari Aceh, ulama kharismatik sekaligus bakal calon Wakil Gubernur Aceh, Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop, telah berpulang ke rahmatullah di Jakarta, Sabtu (7/9/2024).
Kabar meninggalnya ulama besar ini menyentak hati masyarakat Aceh, yang selama ini menaruh harapan besar pada kepemimpinan beliau di kancah politik.
Tu Sop, yang juga pemimpin Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib, menghembuskan napas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Jakarta setelah menjalani perawatan intensif.
Sehari sebelum wafat, beliau dikabarkan tengah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terkait gangguan asam lambung yang sudah dideritanya selama tiga bulan terakhir.
Seperti dikutip dari Mediaaceh.co.id meninggal nya Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop juga dibenarkan oleh salah satu keluarnya.
“Iya, Ayah Sop sudah berpulang ke rahmatullah,” ujar salah satu keluarga dekatnya, membenarkan kabar duka tersebut.
Ungkapan belasungkawa juga mengalir dari berbagai pihak, termasuk para tokoh masyarakat dan ulama Aceh yang kehilangan salah satu sosok besar dalam perjuangan agama dan politik.
Kepergian Tu Sop yang mendadak ini mengundang refleksi mendalam di tengah memanasnya suhu politik menjelang Pilkada 2024.
Banyak yang meyakini bahwa wafatnya beliau adalah tanda bahwa Allah SWT telah menjauhkannya dari hiruk-pikuk politik yang kian terpolarisasi, terutama dari segala bentuk politik kotor yang sering menghantui setiap proses pemilihan.
Sebagai calon Wakil Gubernur Aceh yang digadang-gadang berpasangan dengan Bustami Hamzah, Tu Sop dikenal sebagai sosok yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan keberpihakan kepada masyarakat kecil.
Namun takdir Allah berkata lain, beliau dipanggil terlebih dahulu sebelum bisa melangkah lebih jauh dalam arena politik Aceh yang kerap berliku.
“Beliau adalah ulama yang bersih, yang diambil oleh Allah di saat yang tepat, mungkin agar tidak terjerat dalam permainan politik yang kotor,” ucap salah seorang santrinya yang tak kuasa menahan air mata.
Kepergian Tu Sop ini meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi peringatan akan kehendak Ilahi yang tak bisa diduga.
Masyarakat Aceh kini hanya bisa mengenang warisan kebaikan dan ketulusan perjuangan beliau, baik sebagai ulama maupun calon pemimpin yang berusaha mengubah Aceh melalui jalan yang diridhai Allah SWT.
Semoga Allah menerima segala amal ibadah beliau dan menempatkan Tu Sop di tempat terbaik di sisi-Nya.
Komentar