Kapus Paya Bakong Sebut Keusyik Terlalu ‘Keras’ Terkait PMT Posyandu Sering Diingatkan

ACEH UTARA | Beberapa hari terakhir, ruang publik dihebohkan dengan vidio viral mahasiswi speak up makanan posyandu tidak layak yang di distribusikan oleh pemerintah Gampong Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Kepala Puskesmas Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Baktiar, SKM., M.M menyebut, pihaknya berulang kali telah mengingatkan Keuchik Matang Panyang dan Kader Posyandu disana terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bahkan, pelatihan secara berkala dilakukan.

Agar, kata Baktiar mereka teredukasi terkait makanan apa saja yang mengandung nilai gizi, diharapkan dapat mencegah stunting di Kecamatan Paya Bakong, bahkan Aceh Utara Khususnya.

Baktiar mengakui, bahwa Mie Instan bukanlah makanan yang layak di berikan pada posyandu, apalagi harus dikonsumsi oleh anak-anak. Namun pihaknya berulang kali telah mengingatkan, namun tetap saja terjadi pada Gampong tersebut.

“Kalau kita tanyakan mie instan memang tidak layak, namun apa boleh buat, mungkin kita dianggap tidak punya kekuatan, sehingga Keuchik tidak menanggapi, kita hanya sebatas memberi masukan dan pengawasan melalui bidan yang kita tugaskan ke lapangan,” Kata Baktiar kenapa Nanggroe.media, Minggu (27/8/2023).

Dipertegas bahwa Keuchik keras, Baktiar men-iyakan, bahwa tipikal Keuchik Gampong Matang Panyang memang berkepribadian keras serta susah diberikan masukan, dan hal itu menjadi kendala menurut-nya.

Lebih lanjut dirinya sebagai kepala puskesmas Paya Bakong menguraikan, bahwa standar Pemberian Makanan Tambahan (PMT), berupa Nasik, Telor, Sayur, Tempe dan Buah-buahan sudah memenuhi standard gizi.

Lanjutnya menyampaikan bahwa sebelumnya Puskesmas Kecamatan Paya Bakong sudah memberitahukan kepada Keuchik Gampong Matang Panyang terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Kita sudah memberitahukan masalah anggaran tergantung desa sendiri, kader juga sudah kita latih bahkan setiap tahunnya kita latih kader,” katanya

Terkait anggaran Baktiar juga sudah menyampaikan kepada para Keuchik untuk menganggarkan dana desa untuk kesehatan untuk kebutuhan posyandu dan keperluan lainnya di bidang kesehatan.

Selain itu, Baktiar juga mengatakan bahwa kader tersebut hanya boleh di ganti apabila kader tersebut tidak mau menjalankan tugasnya sesuai dengan kewajiban kader posyandu.

“Kader baru boleh di ganti apabila ada yang tidak mau berkerja dan sakit,” Katanya

Baktiar juga mengatakan bahwa terkadang instruksi yang disampaikan oleh ketua puskesmas Paya Bakong juga tidak dihiraukan oleh pihak Keuchik.

Catatan redaksi, sebagian narasi berita telah diubah bedasarkan pertimbangan yang diajukan narasumber ke dapur redaksi

Komentar