Nanggroe.net | Lhokseumawe – Terkait Proyek Pengamanan Pantai Cunda – Meuraksa dari Tahun 2015-2020 yang masih menjadi polemik di tengah masyarakat karena diduga adanya proyek fiktif.
Menanggapi polemik tersebut, dari hasil pantauan Pimpinan DPRK Lhokseumawe dan Komisi C pada Senin, 18 Januari 2020 disebut informasinya berawal dari laporan masyarakat juga media massa.
Kemudian mengacu data yang didapatkannya bersama Pimpinan dan anggota Komisi C DPRK Lhokseumawe, juga data publik yang ditayangkan pada Web LPSE Kota Lhokseumawe.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRK Kota Lhokseumawe, Ismail A Manaf mengatakan, kepada Nanggroe.net pada Senin (18/1) seusai melihat lokasi pekerjaan yang di duga selama ini terjadinya proyek fiktif.
Baca juga : Karena Menegur Orang yang Tidur di Dalam Mesjid, Satpam Mesjid Raya Baiturrahman di Gebuk
“Terkait adanya anggapan proyek fiktif, tadi juga kita sudah memastikan menurut penjelasan Kadis PUPR Lhokseumawe proyek tersebut mereka ada mengerjakan sesuai kontrak di web LPSE di tahun 2020,” kata Ismail.
Walaupun pantauan segenap DPRK Lhokseumawe di lapangan belum sampai ke titik lokasi proyek karena terhalang tidak adanya fasilitas armada laut.
“Tadi memang belum sempat kita melihat langsung di titik proyek karena tidak ada fasilitas armada laut, tetapi secara visual sudah terlihat jelas,” sambungnya.
Kendati demikian, Ismail juga mengatakan agar masyarakat bisa bersabar sejenak karena polemik ini masih dalam tahapan penyidikan oleh tim penyidik.
“Kita tunggu saja, dalam hal proyek ini memang masih menjadi polemik di tengah masyarakat, semua pihak juga sedang tahap bekerja, jadi kita tunggu saja dari tim penyidik yang sedang bekerja,” tutup Ismail.
Editor : Bulqaini
Komentar