Nanggroe.net, Lhokseumawe | Bank Indonesia (BI) menggelar Pekan QRIS (Quick Respon Indonesia Standard) Nasional 2020 di Kota Lhokseumawe pada Minggu (15/3/2020).
Pekan QRIS Nasional ini merupakan bagian dari proses sosialisasi untuk memperkenalkan transaksi pembayaran non tunai lewat QR Code sehingga diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Yukon Afrinaldo memaparkan, pentingnya pemanfaatan QRIS untuk transaksi non tunai bagi masyarakat.
“Dengan aplikasi QRIS dapat mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha, mulai dari sektor UMKM, koperasi hingga pariwisata,” katanya saat menghadiri kegiatan Pekan QRIS Nasional 2020, di Halaman KPwBI Lhokseumawe, Minggu 15 Maret 2020.
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan, mulai 1 Januari 2020, semua transaksi pembayaran non tunai lewat QR hanya menggunakan satu device yaitu Quick Response Indonesia Standart (QRIS).
QRIS dapat menerima semua divice, seperti Gopay, OVO, Dana, LinkAja atau penerbit uang elektronik lainnya.
Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara mana pun, bahkan bisa menerima pembayaran dari turis asing.
Perwakilan BI Lhokseumawe terus berupaya menyosialisasikan QRIS ke semua elemen, mulai dari perbankan, pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat umum dalam upaya menggalakkan transaksi non tunai dan menciptakan cashless society.
Selain itu, sosialisasi juga gencar dilakukan kepada UMKM hingga perguruan tinggi sehingga diharapkan mampu mencetak perusahaan rintisan (start up). “UMKM dan perguruan tinggi menjadi fokus kita, selain masyarakat,” Jelas Yukon.
Indonesia tengah mengalami transformasi digital di berbagai aspek kehidupan. Dampak dari inovasi teknologi yang berkembang pesat, perilaku masyarakat dan dunia usaha berubah ke arah digital, sehingga mendorong otoritas terus melakukan inovasi untuk merespon perubahan tersebut, salah satunya dengan adanya aplikasi QRIS.
Komentar