Nanggroe.net, Lhokseumawe | M. Rizal Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia asal Gampong Blang Poroh, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe menangis kesakitan.
Hal itu disampaikan istrinya Mirna kepada Nanggroe.net Jum’at (26/6) yang mengatakan suami yang berusia 28 tahun itu mengalami sakit semenjak 3 bulan terakhir.
Mirna menceritakan awal mula suaminya mengalami sakit komplikasi, sehingga membuat M. Rizal tidak mampu lagi bergerak secara bebas.
Menurut cerita Mirna, suaminya belakangan ini ketika saat membuang air kecil mengeluarkan cairan kental dengan aroma yang tidak sedap.
Bahkan, kini M. Rizal menghabiskan waktu hanya berbaring diatas tempat tidur di sebuah Flag atau tempat kost milik Bibiknya yang berada di Jalan pandan 3/3, Panda Jaya. 55100kl. Flat 8.2e tingkat 4 No.27g Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam hal itu, Mirna dan keluarganya berkeinginan untuk membawa pulang M. Rizal ke kampung halaman.
Namun Mirna dan keluarga mempunyai keterbatasan biaya pemulangan M. Rizal yang sedang sakit parah di negeri Jiran itu.
Sehingga, Ia berinisiatif untuk mencari pertolongan dermawan untuk membantu pihak nya dalam memulangkan M. Rizal ke Lhokseumawe.
Dirinya sempat berkomunikasi dengan Abu Saba yang dinilai merupakan rekan kerja Haji Uma DPD-RI dalam memberikan bantuan untuk masyarakat Aceh yang ada di Malaysia.
Awal nya keluarga kesulitan dalam mencari nomor Handphone pihak Haji Uma, namun berdasarkan bantuan keluarga yang berada di Jeunieb akhirnya salah seorang masyarakat memberikan nomor telepon Abu Saba kepada Mirna.
Setelah mendapat nomer tersebut keluarga langsung menghubungi Abu Saba, sehingga Abu Saba langsung kelokasi tempat M. Rijal tinggal untuk melihat kondisi M.rijal secara langsung.
“Saya tau Abu Saba turun langsung melihat kondisi suami setelah mendapat telpon dari keluarganya yang bertanya kondisi suami yang sedang sakit, saya bertanya kenapa tau abang sakit? Saya lihat di Facebook ada salah satu akun mengungah foto abang untuk membuka donasi,” Kata Mirna istri M. Rizal.
Kendati demikian permohonan bantuan yang di lakukan Keluarga M.rizal menuai berbagai rintangan hal itu diungkapkan Mirna.
“Abu Saba sempat menanyakan perihal simpanan keluarga di kampung untuk biaya pemulangan suami, itu di sampaikan Abu saba melalui Bibi yang juga sedang berada di Malaysia,” ujarnya.
Lanjutnya, Pihak Abu Saba melalui bibik atau adik dari ayahnya menanyakan pihak keluarga M. Rizal apakah ada tabungan di kampung.
“Saya mengirim uang kepada Bibik sebesar 4 Juta pada tanggal 24 Juni 2020 karena tujuan untuk sebagai pegangan, pihak disana berjanji akan memulangkan suaminya dua hari kemudian,” Ungkap Mirna.
Namun setelah itu pihak Abu Saba melalui bibik kembali meminta uang kepada keluarga dan Istri senilai 2,9 juta.
“Saya binggung uang itu untuk apa, sedangkan yang saya tau pihak disana sudah membuka donasi, namun kenapa juga masi minta uang dari sini sedangkan saya pribadi tidak mampu memenuhi permintaan itu lagi, karena yang sebelum nya saya kirimpun itu hasil saya hutang kepada keluarga,” imbuhnya.
“Sampai sampai anak saya saat rela untuk menunda sekolah sementara, ya itu karena saya tidak mampu,” lanjutnya.
Istri M. Rizal itu juga mengaku dirinya sehari-hari sebagai buruh kupas bawang yang perkilo di upah senilai Rp.1.500, satu karung Rp.15.000 saja.
“Bagaimana saya mampu memenuhi kembali permintaan itu,” tutur Mirna
Bedasarkan hasil konfirmasi Nanggroe.net dengan Abu saba, pihaknya mengaku tidak pernah mengetahui dan meminta uang kepada Keluarga M.rijal.
Bahkan dirinya mengaku telah memberikan uang kepada yang menjaga M. Rijal, di totalkan Abu saba sudah menyerahkan 600 ringgit Malaysia, kepada M. Rijal melalui wanita yang sedang menjaganya di malaysia, yaitu Bibik M.rijal sendiri
“M. Rijal rencana akan di pulangkan pada tanggal 26 Juni 2020, namun terkendala dengan tiket yang habis, penerbangan ada namun tiket tidak ada,” ungkap Abu saba kepada Nanggroe.net melalui pesan WhatsApp.
“Pernah saya tanyakan keluarga apakah ada tabungan di kampung, sifatnya hanya untuk membantu yang tidak cukup, namun entah uang tersebut telah di usahakan di kampung, saya kurang tau karena saya hanya bertanya, Cuma sebatas itu, untuk jumlah kedua yang diminta melalui Bibik yang menjaga M. Rijal saya tidak mengetahui dan belum diberitahu,” tandas Abu Saba.
Komentar