Masyarakat Gelar Musyawarah Terkait Penanganan Gajah Liar di Bener Meriah

BENER MERIAH | Masyarakat Trans III Teget, Kampung Pancar Jelobok, mengadakan musyawarah terkait penanganan gajah liar yang selama ini meresahkan masyarakat sekitar.

Musyawarah dilaksanakan di Menasah Dusun Trans III Teget, Kampung Pancar Jelobok, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Rabu, (15/02/23).

Dusun Trans III Teget, Kampung Pancar Jelobok merupakan Kampung Transmigrasi yang di sediakan pemerintah untuk para warga yang melanjutkan kehidupan sehari-hari dan bercocok tanam.

Dalam beberapa waktu kebelakangan ini, Dusun Trans III Teget, di datangi sejumlah gajah liar, yang kemudian mengganggu (merusak) rumah dan lahan masyarakat.

Untuk itu seluruh masyarakat dan Aparatur Desa Trans III Teget, Kampung Pancar Jelobok, Kecamatan Pintu Rime Gayo menggelar pertemuan (musyawarah) membahas, terkait penanganan gajah liar yang selama ini turut meresahkan masyarakat.

Dalam hal ini, masyarakat meminta kepada Pemerintah terkait untuk segera menindaklanjuti permasalahan tersebut, karena sudah berulang-ulang kali permasalahan gajah liar masuk ke permukiman warga tak kunjung selesai.

Selanjutnya, masyarakat selama ini selalu merasakan keresahan akibat gajah liar yang masuk ke permukiman warga. Untuk melakukan aktifitas sehari-hari pun masyarakat sangat takut disebabkan gajah liar yang selalu meneror masyarakat.

Masyarakat pada saat ini tidak dapat melakukan pekerjaan selama gajah liar tersebut masih berada di permukiman dan perkebunan warga.

Dari keterangan yang dihimpun Nanggroe.media gajah liar yang masih berkeliaran pada saat ini ada di empat Desa diantaranya, Kampung Pantan Lah, Negeri Antara, Blang Rakal, dan Pancar Jelobok.

Selama tiga bulan terakhir ini, rumah yang telah dirusak gajah liar sekitar tujuh rumah.

Pada pertemuan ini, masyarakat mengundang seluruh lapisan Muspika dan Dinas terkait untuk penanganan gajah liar tersebut.

Camat Pintu Rime Gayo Eddi Iwansyah Putra, SH, pada saat di wawancarai Nanggroe.media menyampaikan, pada hari ini kita telah melakukan audensi dengan masyarakat Pancar Jelobok, khususnya Dusun I, II dan III.

“Jadi kami mohon kepada Pemerintah pusat dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Balai BKSDA di Banda Aceh untuk membantu kami disini untuk proses pemindahan gajah liar tersebut,” kata Eddi.

“Sementara ini kami melakukan suplay logistik untuk warga, dan rumah yang telah rusak, akan kami sampaikan kepada pimpinan bagaimana untuk solusinya,” ucap Eddi Camat Pintu Rime Gayo.

Selanjutnya, Kabid Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKT) Kurnia Amna menyampaikan, hasil daripada rapat tadi sudah menemukan solusi penanganan gajah liar yang masuk ke permukiman Kampung Trans III Teget yaitu melakukan pengembalian gajah liar ke habitatnya dan akan di pasangkan pagar kawat kejut untuk sementara ini.

“Dari pihak Dinas Transmigrasi telah mendata berapa rumah yang rusak akibat amukan gajah liar, dan pagar kawat kejut akan segera diupayakan karena itu sifatnya darurat, kita akan segera mencarikan solusi secepatnya. Masyarakat untuk mohon bersabar dan tim CRU akan ditempatkan di Kampung ini salah satu upaya dari pemerintah untuk mengamankan masyarakat,” imbuh Kurnia.

Staf Kepala Unit Permukiman Transmigrasi (KUPT) Darlian menambahkan, untuk rumah yang dirusak gajah liar ada tujuh rumah sementara ini, untuk kedepannya kemungkinan bertambah, karena mengingat gajah liar ini masih berada di lokasi ini. Gajah ini mulai masuk dari jam 5 sore hingga jam 7 pagi.

“Gajah ini merusak rumah, tanaman bahkan nyawa manusianya juga sering di kejar,” ungkap Darlian.

“Harapan kami pemerintah harus cepat melakukan pemindahan dan pemerintah harus mengetahui bahwa lebih berharga masyarakat daripada gajah, sebelum ada masyarakat yang mengambil inisiatif salah jalan. Apabila gajah ini telah melukai seseorang maka keluarganya akan melukai gajah maka efeknya akan lebih berat,” tegas Darlian.

Pada acara tersebut turut hadir, Camat Pintu Rime Gayo Eddi Iwansyah Putra, SH, Kapolsek Pintu Rime Gayo Iptu Selode ilen, Danramil 04/PRG Kapten Inf Arianto, Kabid PKT Kurnia Amna, Staf KUPT Darlian, Anggota CRU, Reje Kampung Pancar Jelobok Mahmuda, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Aparatur Desa, dan masyarakat.

“Kami mengharapkan agar segera cepat dan sukses penanganan gajah liar ini, agar masyarakat damai dan maju kedepannya,” tutup Amsari selaku Kepala Dusun Trans III Teget.

Komentar