Nanggroe.net, Aceh | Dalam menyambut hari perdamaian Aceh yang ke16 tahun kita sebagai orang Aceh bertanya-tanya soal hari perdamaian tersebut dimana acara di buat dan bagaimana bentuk acara nya kita belum tahu.
Aceh sebelum perdamaian sangat lah terpuruk baik ekonomi dan pembangunan serta peradaban yang begitu dilecehkan oleh pemerintah Jakarta.
Pada hari ini kita juga dilecehkan, dalam hal ini kaki tangan pemerintah Indonesia di Aceh yaitu pemerintah Aceh sangat tidak profesional dalam menjaga Marwah Aceh dan mengabaikan perdamaian dunia di Aceh, Sadis…
Baca Juga :
Oknum ASN di Aceh Diamankan, Diduga Jalin Hubungan dengan Pria Beristri
Apalagi dalam beberapa hari kedepan kita akan berhadapan dengan tgl 15 Agustus 2021 dimana pada tanggal tersebut telah terukir sejarah baru bagi Aceh dan seluruh bangsanya.
“Kami dari Combatan yang pernah berlaga dalam perang dulu menginginkan Aceh tetap damai, aman sejahtera, tapi tekat baik dari pemerintah Aceh cendrung mengabaikan hari paling bersejarah ini,” Ujar Misbahuddin Ilyas (Marcos)
Lanjutnya, Sangat di sayangkan pemerintah Aceh hari ini, mentang-mentang dari partai Nasional mereka tidak mau berbuat tentang hari-hari besar rakyat Aceh. Sebenarnya kita orang Aceh itu semua sama, pada satu tujuan.
Menurut kami siapa saja orang Aceh dari partai/Organisasi mana pun ia harus menjalankan misi politik rakyat Aceh. Kita harus tau diri sebagai manusia yang lahir dari rahim ibu Aceh.
Kami juga ingin pihak GAM-RI harus kembali ke meja perundingan mencari jalan keluar tentang perdamaian ini yang tak kunjung selesai.
Sebagai rakyat Aceh kita melihat setiap bendera sang saka merah putih di kibarkan seantero Aceh maka kami sebagai anak Aceh teringat kenapa bendera Aceh tidak di kibarkan, ada apa dengan Aceh dan Indonesia.
“Janganlah bermain kucing-kucingan lagi dengan rakyat Aceh, ikhlaskan saja, kami tahu siapa yang tidak serius dalam perdamaian dunia di Aceh,” Tegasnya
Komentar