Meskipun Sudah di Terapkan E- Parkir, Pegunjung RS Cut Mutia, Masih Kerap di Hadapkan Dengan Aksi Kutipan Liar

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Meskipun sudah di terapkan sistem E- Parkir di RSUD Cut Mutia, masih saja ada kutipan liar modus tukang parkir, kepada para pengunjung dan keluarga pasien yang mengunjungi Rumah Sakit milik pemkab Aceh Utara tersebut, (31/12/20).

Kepolisian Sektor Blang mangat harus menindak persoalan premanisme ini, pasal nya mereka memaksa bayar Rp.5.000, kami sudah pegang E-Karcis yang hanya bayar Rp.2.000,

Ini menjadi persoalan bagi sebagian pasien maupun keluarga pasien yang mengunjungi Rumah sakit ini, pasal nya mereka saat masuk sudah di hadapkan dengan sistem E- Parkir, namun setelah parkir kendaraan tepat nya di depan Ruang HD (Haemodialisa).

Pegunjung kembali di hadapkan dengan aksi Preman bermodus Tukang parkir, yang memalak pagunjung dengan memaksa, hingga kerap berujung cekcok dengan pegunjung Rumah sakit, wajar saja karena pegunjung sudah melakukan verifikasi sebelum nya saat masuk dengan sistem E-Parkir.

Pria yang mengaku petugas parkir, yang kerap cek cok dengan keluarga pasien. Sumber Foto:Tim Nanggroe.net

Saat Wartawan media ini di lokasi sempat mendengar langsung, Preman bermodus tukang parkir sedang memarahi salah satu pegunjung karena tidak mau menyerahkan uang parkir kepada nya, sembari pengunjung itu menunjukkan selembaran kertas E-Barcode yang di keluarkan di mesin E- Parkir saat masuk.

Baca Juga : Kasus Sengketa Pembebasan Lahan Proyek Vital Nasional Waduk keuruto, kembali Mendapat Jadwal Sidang Perdana

“Nyo yang sah beuh, ikah pue meu karcis hana” Ungkap salah satu pengunjung kepada Preman bermodus tukang parkir.

Sementara di lokasi yang berbeda Media ini keluarga pasien yang juga menjadi korban dari tindakan premanisme ini, Jamal mengatakan “Ini sangat meresahkan kami pasien datang ke RSCM ini untuk berobat, bukan berwisata, sehingga ini tidak wajar kalo bisa harus di tertipkan, Kepolisian Sektor Blang mangat harus menindak persoalan premanisme ini, pasal nya mereka memaksa, kami sudah pegang E-Karcis, mereka tidak bisa memberikan karcis berarti kan praktik parkir ilegal,”. Ungkap nya.

Salah satu keluarga pasien yang tidak ingin disebutkan nama nya juga menambahkan ” mereka mengancam akan melepaskan angin ban kendaraan, jika kita tidak menyerahkan uang ke mereka,” Jelas nya.

Komentar