Mie Instan Kontroversial, Ternyata Ketua Kader Posyandu Di Paya Bakong Istri Keusyik

ACEH UTARA | Beredar vidio seorang wanita protes dan mempertanyakan kelayakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengatasi angka stunting di Aceh Utara.

Vidio yang berdurasi 1 menit 58 detik tersebut di upload oleh salah satu akun media sosial di TikTok bernama @abayabest. Wanita itu mengaku bernama Yulia warga Desa Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara.

Keuchik Gampong Matang Panyang saat di mintai keterangan oleh Naggroe.media mengatakan bahwa terkait hal tersebut sudah ada sama kader.

“Permasalahannya sudah di teliti di kader, karena yang membelanjakan adalah kader,” Ujar Keuchik

Selain dari itu ketika ditanya terkait ketua kader apakah benar-benar bahwa ketua kader merupakan istri dari Keuchik Gampong Matang Panyang tersebut.

Foto : SS akun TikTok @abayabest

“Untuk tahun ini ya. Karena setiap tahun kader kita buat antrian, biar banyak yang tau bagaimana di lapangan bersama masyarakat,” Ujarnya

Terkait ketua kader merupakan istri dari Keuchik Gampong Matang Panyang tersebut juga dibenarkan oleh salah satu pemuda yang juga merupakan warga setempat.

“Kalau bicara perangkat disana susah bang untuk mendapatkan keterangan bang mengenai kinerja di gampong. Karena mayoritas perangkat disana keluarga keuchik,” ujar salah satu warga Gampong Matang Panyang yang tidak ingin disebutkan namanya

Baca Juga : Warga Paya Bakong Kritik Makanan Posyandu Di TikTok, Isu Dana Stunting Dikoyak Netizen

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa di Gampong Matang Panyang tersebut yang menjabat sebagai aparat Gampong hampir semua keluarga dari Keuchik sendiri.

“Ketua PKK istrinya, ketua kader posyandu juga istrinya. Sekdes abang iparnya, ketua tuha Peut abang kandungnya, ketua pemuda ponaannya,” lanjutnya

Dari info grafis APBG tahun 2022 Gampong Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara di bidang pelaksanaan pembangunan Gampong terlihat ada anggaran yang di gunakan untuk PMT dan insentif kader posyandu sebesar Rp 18.000.000.

Anggaran tersebut terbilang begitu sangat banyak untuk ketersediaan kebutuhan yang akan di gunakan oleh kader posyandu. Namun realisasi nya bantuan yang diterima oleh masyarakat terbilang tidak memenuhi standar kesehatan.

Bagaimana tidak masyarakat Gampong Matang Panyang hanya diberikan bantuan seperti, Indomie, roti, wafer serta makanan ringan lain.

Namun Keuchik Gampong Matang Panyang mengatakan bahwa informasi tersebut tidak lah jelas.

“Itu informasi yang tidak jelas. Dalam penggunaan dana, jelas tertulis berapa jumlah, berapa sekali pertemuan dan berapa per balita,” Tutupnya

Komentar