Musim Panen Tiba, Petani Kubis di Bener Meriah Memanen Sebanyak 6 Ton Kubis

BENER MERIAH | Musim panen sudah mulai tiba di beberapa daerah khususnya di Bener Meriah, salah satunya seperti di Kecamatan Timang Gajah, tepatnya di Desa Fajar Harapan.

Terlihat petani sedang memanen sayuran kubis, dengan cara memetik yang kemudian dikemas ke dalam karung.

Seorang petani kubis disapa dengan nama Pak Nut, ia menanam sayuran kubis di lahan seluas ± 2 rante dengan masa panen selama 3 bulan.

Dilahan seluas ± 2 rante, petani dapat memanen kubis mencapai 6 ton pada sekali panen. Sistem memanen sayuran kubis itu, diawali dengan penanaman, perawatan (pemulihan selama 15 hari) dan pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali sampai masa panen tiba.

Lanjut, dihimpun Nanggroe.media harga kubis pada saat ini ditingkat petani diperkirakan Rp 2.500 per kg. Sebelumnya harga kubis Rp 3000 per kg nya.

Sedangkan di tingkat grosir harga mencapai Rp 4000 hingga Rp 5000 per kg.

Salah seorang pekerja dilahan kubis saat diwawancarai Nanggroe.media pada Selasa, (12/09/23) mengatakan, masa panen kubis ini mencapai selama 3 bulan dan 4 kali panen.

Ia menyebutkan, kubis-kubis ini setelah di petik kemudian ditampung oleh grosir.

“Dengan harga Rp 2500, 3000 alhamdulillah adalah untungnya di petani, asal harga jangan sampai jatuh di Rp 1000 kebawah,” ujar seorang pekerja yang tak ingin disebutkan namanya.

Sayuran kubis setelah di tampung ditingkat pengepul atau grosir, kemudian di salurkan di dalam daerah, seperti Banda Aceh, Sigli, Bireun dan Lhokseumawe.

Komentar