Nanggroe.net, Lhokseumawe | Ketua Komite peralihan Aceh (KPA) Kuta Pasee, Muchtar Hanafiah meminta Ketua KPA Pusat Muzakkir Manaf atau Mualem untuk tidak merekom lagi Sayed Fakhrurrazi sebagai ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA).
Hal ini terkait timbulnya reaksi kecaman dari masyarakat dengan acara Touring pakai Motor Gede (Moge) untuk memperingati hari perdamaian Aceh ke-15 pada 15 Agustus 2020 mendatang.
Ableh Kandang sapaan akrab Ketua KPA wilayah Pasee ini menilai acara Touring yang memakan biaya tiga ratus juta lebih itu telah melakukan kesalahan fatal dan telah melukai hati para seluruh korban konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca Juga : Peringati Hari Damai Aceh ke-15, BRA Gelar Touring pakai Moge
“Seharusnya BRA menjadi tempat untuk menampung segala persoalan korban konflik menjadikan damai ini momentum untuk berkumpul para kombatan GAM sehingga bisa menrefleksikan sejauh mana sudah berjalan perdamaian ini,” tegas Ableh.
“Bukan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tak penting dan melukai hati para korban,” lanjutnya degan tegas.
Kata Muckhtar Hanifiah alias ableh mengecam tindakan Ketua BRA yang telah melukai hati Rakyat Aceh khususnya korban konflik dengan mengambil uang APBA Aceh 305 juta untuk kegiatan Moge yang dinilai tidak bermanfaat bagi para para syuhada Aceh telah berjuang untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
Baca Juga : Mahasiswa : BRA Melukai Hati Masyarakat Korban Konflik Aceh
“Kami berharap Mualem seger menganti ketua BRA dengan orang yang mampu menampung permasalahan kombatan GAM yang selama ini masih jauh dengan janj- janji yang tertuang di dalam MOU Helsinki,” tandas Ableh.
Menurutnya, seharusnya BRA memiliki peranting dalam menjaga perdamaian Aceh jangan sampai muncul lagi benih benih embrio konflik baru di Aceh dengan gagalnya reintegrasi di Aceh pasca damai.
“Kami meminta Mualem untuk secepatnya memberikan rekomendasi untuk mengantikan Sayed Fakhrurrazi dari ketua BRA atau ini akan menjadi kemarahan bagi semua korban konflik,” cetusnya.
Ableh pun kembali menegaskan bahwa pihaknya merupakan orang yang selalu memantau lapangan dan mengerti bagaimana kondisi para korban konflik saat ini serta para kombatan GAM yang jauh dari kata sejahtera.
“Maka mualem sekali lagi kami mohon segera pecat Sayed dari ketua BRA demi kebaikan segala proses reintegrasi yang masih sangat tidak berjalan sama sekali,” pungkas Ableh Ketua Komite peralihan Aceh (KPA) Kuta Pasee.
Komentar