Aceh Utara, NANGGROE.MEDIA | Hari meugang menjadi tradisi yang sangat krusial bagi masyarakat Aceh, terutama dalam momentum menyambut bulan suci ramadhan, seakan tradisi ini tidak boleh terlewatkan,
(30/04/24).
Namun, tak semua masyarakat Aceh mempunyai kemampuan finansial dalam menghadapi tradisi meugang, terutama bagi masyarakat fakir miskin dan yatim piatu, apalagi harga daging sapi yang melejit.
Salah satu perusahaan migas yang beroperasi diwilayah kerja Blok- B PT. Pema Global Energi (PGE) menyahuti persoalan tersebut dengan membagikan bantuan 1 ekor sapi untuk masyarakat fakir miskin dan yatim piatu di lingkungan ring-1.
Baca Juga : Spekulasi Realisasi Anggaran Tak Rasional, Hingga Keusyik Arogan Di Gampong Kanot, Aron
PT. PGE berharap agar masyarakat fakir miskin dan para anak yatim piatu juga dapat merasakan ke-khidmatan dalam menghadapi momentum meugang, sama halnya dengan masyarakat lainya.
Namun sayangnya, niat baik PT. PGE dalam membantu masyarakat ring-1 di Kecamatan Tanah Luas dikelola dengan cara melewatkan ruang dialog oleh Plt. Camat setempat dengan pemangku kepentingan lainya termasuk tokoh masyarakat.
“Bantuan itu, disalurkan dalam bentuk tunai oleh PT. PGE senilai 20 juta rupiah, dana tersebut semula diharapkan untuk dibeli 1 ekor lembu agar dibagikan kepada Fakir miskin dan yatim piatu, namun sayangnya malah masuk ke kantong para pejabat di kecamatan setempat,” kata sumber seperti dikutip dari BERITAMERDEKA
Pada era kepemimpinan Camat sebelumnya, bantuan itu juga pernah diberikan oleh PT.PGE namun bantuan itu tersalurkan secara optimal kepada para Fakir miskin dan yatim piatu yang masuk ke areal ring-1 wilayah operasi kilang PT. PGE melalui Keusyik masing- masing.
Entah apa motivasi sang Plt Camat Tanah Luas, mengalihkan bantuan Fakir miskin dan anak yatim dengan membagikan kepada seluruh pejabat hingga Keusyik Kecamatan setempat, rela mengesampingkan kepentingan kaum marjinal.
Seperti dikutip dari BERITAMERDEKA sumber menyebut, per Keusyik mendapat bagian hanya 100 ribu, jika ditotalkan 57 Gampong artinya hanya 5,7 Juta yang terserap, katakanlah ada pihak lain yang juga disiram, namun perkiraan tetap hanya 10 juta dana yang terkuras, selebihnya kemana?
Lantas, itu hanya dugaan sumber kepada media, namun sekilas Plt Camat Tanah Luas Bachtiar, S.E via WhatsApp mengatakan bahwa ia menghindari keributan pada proses pembagian, artinya dengan dana segitu jika dibagikan daging maka akan menimbulkan keributan.
Menurut salah satu tokoh masyarakat Tanah Luas kepada media menyampaikan, apa yang disampaikan Plt Camat keliru, padahal sebelumnya tradisi itu telah dilaksanakan tanpa ada problematika apapun, artinya pembagian tersalurkan tanpa gesekan.
Sehingga menurut tokoh tersebut, pernyataan semacam itu merupakan Logika Falacy.
External relation manager PT. PGE, Bustami Syarbin mengatakan, pada prinsipnya pihaknya hanya menjalankan rutinitas sebagaimana yang pernah dijalankan seperti tahun sebelumnya.
“Bantuan dana sapi megang untuk desa ring-1 kita serahkan melalui pak Camat masing-masing dan berharap dapat didistribusikan seperti yang sudah lazim dilakukan,” ujar Bustami Syarbini. 20 Maret lalu.
Bedasarkan surat yang dilayangkan Camat Tanah Luas dalam rangka permohonan bantuan dana dengan Nomor : 196/525/2024 pada tanggal 1 Maret 2024 yang ditujukan kepada PT. Pema Global Energi (PGE).
Maksud dari permohonan bantuan tersebut akan dibagikan bantuan meugang kepada anak yatim dan yatim piatu yang ada di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, yang mana nantinya bantuan tersebut akan dibagikan melalui Camat Tanah Luas.
Dalam surat tersebut ada 57 Keuchik Gampong di Tanah Luas memohon kepada Direktur PT. Pema Global Energi (PGE) untuk membantu merealisasikan atau membantu memberikan bantuan dana 10 ekor sapi.
Dengan harga satuan Rp. 25.000.000,- dengan jumlah keseluruhan Rp. 250.000.000,- yang di tanda tanggani langsung oleh Plt Camat Tanah Luas Bakhtiar, SE.
Sumber : Beritamerdeka.net
Komentar