Peringati Hari Hutan Internasional DPRK BM, KPH W III, WALHI Aceh Lakukan Penandaan Batas Hutan Bersama LPHD

Nanggroe.net, Bener Meriah |Hari Hutan Internasional (HHI) yang jatuh pada tanggal 21 Maret tiap tahunnya menjadi sarana untuk mengedukasi berbagai pihak untuk mencintai dan menjaga hutan, mengelolanya dan sekaligus memampaatkan Hasilnya.

Anggota Komisi B DPRK BM, turut hadir bapak yuzmuha, Muhammad dan Kasim menekankan bahwa hutan dan pendidikan adalah masa depan milik bangsa Indonesia terutama di Kabupaten Bener Meriah, oleh karena itu perlu kepedulian semua pihak untuk menjaga lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayatinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Komisi, Yuzmuha yang mewakili DPRK Kab.Bener Meriah pada acara peringatan HHI 2020 di Linung Kecamatan Permata, Bener Meriah (21/3/20).

Dalam sambutan Sekertaris Komisi B Yuzmuha menjelaskan, setelah kebijakan korektif Presiden Joko Widodo dilaksanakan, selanjutnya adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kehutanan.

Hal tersebut bertujuan agar langkah-langkah korektif dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga sumber daya hutan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. “Di sini perlunya pendidikan dan peningkatan keterampilan generasi penerus pengelola hutan di era milenial.”, jelas Yuz.

Selanjutnya, juga berpesan bahwa tidak ada kata terlalu dini untuk belajar mengerti tentang pepohonan. Untuk itu anak-anak perlu dibantu agar terhubung dengan alam sehingga tercipta generasi masa depan yang sadar akan manfaat pohon dan hutan serta kebutuhan untuk mengelolanya secara berkelanjutan.

Pesan yang terakhir adalah bahwasanya laki-laki dan perempuan harus memiliki akses yang sama untuk pendidikan kehutanan. Kesetaraan gender dalam pendidikan kehutanan diharapkan mampu memberdayakan perempuan perdesaan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi No. 67/200 tahun 2012 telah menetapkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional.

Mengacu pada tema global HHI 2019,yang lalu peringatan di Indonesia mengambil tema Rekreasi Edukasi Rimbawan Milenial. Tema tersebut bermakna pentingnya pendidikan pengelolaan hutan berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati bagi generasi milenial.

Komentar