Petaka Gas Beracun Diduga dari PT. Medco, Sejumlah Warga Masuk UGD !

Nanggroe.net, Aceh Timur | Sejumlah warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, diduga terpapar gagas beracun dari PT. Medco E&P, Jum’at (9/4/2021).

Dihimpun dari berbagai sumber, akibat terpapar gas beracun tersebut ada sembilan orang yang harus dirawat di Rumah Sakit.

Namun kesembilan orang tersebut tidak dirawat di Rumah Sakit yang sama, korban Mariana Yusuf (38), Uska Anggraini (19), Idris Ismail (44), Hasanah (42), Maulida (14), Tiwaria (60), Suppriati (33) dan Aminah (34) dirawat di UGD RSUD Zubir Mahmud Idi.

Sedangkan satu orang lainnya dirawat di RS Graha Bunda Idi.

Selain itu, warga lainnya harus diungsikan ke kantor camat setempat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa (Geuchik-sebutan di Aceh) Desa Panton Rayek T, Samsul Bahri.

Lebih lanjut, Samsul Bahri mengatakan bahwa ia telah meminta pihak perusahaan Blok A untuk mematikan api pembakaran gas di sumur gas yang di cuci PT. Medco di Desa Alur Siwah, Kecamatan Nurussalam, yang berjarak lebih kurang 1.5 Km dengan Desa Panton Rayeuk T.

Baca Juga :

Diduga Keracunan Gas PT. Medco, Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Jika Terus Lalai, Anggota DPRA Ini Ancam Pidanakan PT. Medco

Salah satu Warga, Jamiin (51) mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula pada pukul 04.00 WIB, warga sudah mencium bau seperti telur busuk.

“Baru pada pukul 08.00 pagi istri saya mulai sesak dan mual-mual”, Kata Jamiin dikutip dari Freelinenews.com.

Sementara itu, pihak Perusahaan pengelolaa Blok A PT. Medco E&P Malakas dalam keterangan tertulis yang diterima media mengatakan, PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) bersama instansi terkait di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam tengah fokus menangani dampak asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 yang sedang dalam proses perawatan sumur.

Perusahaan langsung menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4/2021) pagi.

Saat ini, Perusahaan berkoordinasi dengan Puskesmas, aparat dan keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan mohon dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian ini,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia, Arif Rinaldi.

Komentar

News Feed