Nanggroe.net, Bener Meriah | Politisi Partai Aceh (PA) Kabupaten Bener Meriah ia menilai masih ada para pihak yang masih menagih cicilan dan sederet kredit hal ini di ketahui dari jeritan rakyat yang dirasakan saat ini, (23/3/20).
Informasi tersebut didapatkan dari masyarakat baik itu petani, pelaku usaha mulai dari pedagang Holtikultura, kopi dan UKM lainnya, yang terkena dampak virus korona (Covid -19) baik secara langsung atau tidak langsung.
Dapat saya sampaikan Petani/Pekebun mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada bank dan non bank karena debitur atau usaha debitur terdampak dari penyebaran COVID-19, baik secara langsung ataupun tidak langsung pada sektor ekonomi.
Dalam pandangan nya Beberapa sektor ekonomi yang disebutkan yakni, transportasi, perdagangan, pertanian, dan perkebunan baik yang beroreintasi exspor atau pasar dalam negeri.
Secara keseluruhan hasil panen petani di dataran tinggi Tanoh gayo khususnya di kabupaten bener meriah mengalami penurunan harga yang signifikan, sementara pertanian dan perkebunan adalah tulang punggung perekonomian di daerah negeri di atas awan ini.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Banyak Pejabat Bermental Maling Hingga BPJS Berantakan
Pada 19 Maret lalu, OJK juga sudah memberikan stimulus bagi perbankan Indonesia di tengah terjangan dampak virus corona terhadap perekonomian. Stimulus yang diberikan berupa pelonggaran penilaian kualitas kredit dan restrukturisasi kredit di industri perbankan.
“Dengan terbitnya POJK ini maka pemberian stimulus untuk industri perbankan sudah berlaku sejak 13 Maret 2020 sampai dengan 31 Maret 2021.
Perbankan diharapkan dapat proaktif dalam mengidentifikasi debitur-debiturnya yang terkena dampak penyebaran Covid-19 dan segera menerapkan POJK stimulus dimaksud,”
Oleh sebab itu kita desak pihak perbankan yang ada di kabupaten Bener Meriah untuk segera melajukan mengidentifikasi para debiturnya.
Komentar