Presiden Ukraina Zelensky Akan Kirim Proposal Perdamaian Akhiri Perang dengan Rusia

NANGGROE.MEDIA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengajukan proposal ke Moskow untuk mengakhiri perang. Proposal itu akan diajukan jika sudah disetujui oleh komunitas internasional.

Komitmen tersebut disampaikan di Swiss saat berpidato di pertemuan puncak perdana mengenai perdamaian di negaranya, yang dihadiri oleh lebih dari 90 negara, namun tidak dihadiri oleh Rusia.

Zelensky mengatakan kepada forum tersebut bahwa dia berharap pertemuan puncak itu akan meletakkan dasar bagi penyelesaian yang “adil” dan “langgeng” dengan Rusia.

“Kita harus memutuskan bersama apa arti perdamaian yang adil bagi dunia dan bagaimana hal itu dapat dicapai dalam jangka panjang,” kata dia, Sabtu (15/6) dikutip dari AFP.

“Kemudian akan dikomunikasikan kepada perwakilan Rusia, sehingga pada pertemuan puncak perdamaian kedua kita dapat menentukan akhir perang yang sebenarnya,” tambahnya.

Zelensky tidak mengatakan apakah dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin secara langsung. Menjelang KTT, Putin menetapkan syaratnya sendiri untuk mengakhiri konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin, foto : Sputnik/Sergei Bobylev/Kremlin via REUTERS

Putin meminta Ukraina untuk menarik pasukannya dari selatan dan timur negara itu dan meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, namun syarat tersebut dengan cepat ditolak oleh Zelensky.

“Dia tidak menyerukan perundingan, Dia menyerukan penyerahan diri,” kata Wakil Presiden AS Kamala Harris pada pertemuan puncak mengenai tuntutan Putin.

Para pemimpin Barat berjanji memberikan dukungan bagi Ukraina dan menekankan perlunya penyelesaian sesuai persyaratan Kiev.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan gencatan senjata tanpa “negosiasi serius dengan peta jalan menuju perdamaian abadi… hanya akan melegitimasi perampasan tanah ilegal oleh Rusia.”

Namun beberapa negara di luar lingkaran mitra tradisional Ukraina menekankan perlunya memberikan suara kepada Rusia dan mengkritik beberapa sanksi Barat yang menargetkan Moskow.

Sumber : Kumparan

Komentar