Ratusan Juta Terancam Kelaparan, PBB Minta Sumbangan

Nanggroe.net, Jakarta | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta sumbangan dana sebesar US$10,3 miliar atau setara dengan Rp 152 Triliun kepada khalayak dunia untuk melawan wabah pandemi dan akibat dampaknya.

Uang itu merupakan penggalangan dana terbesar PBB, akan dipakai untuk membantu masyarakat- masyarakat berpendapatan rendah serta negara-negara rentan.

Dilansir dari kantor berita BBC, Sabtu (18/7), dilaporkan bahwa PBB menyampaikan sebanyak 265 juta orang terancam kelaparan pada akhir tahun ini karena dampak virus corona.

Baca Juga : Akun Twitter Bill Gates dan Barack Obama diretas, Minta Transfer Bitcoin

PBB sangat mewanti-wanti bahwa dampak pandemi tersebut bisa merusak pembangunan selama sepuluh tahun.

Dalam kondisi pandemi dunia, hampir 10 juta anak berisiko putus sekolah permanen akiban Covid-19. Juga begitu banyak janda-janda kelaparan bahkan meninggal dunia karena kekurangan gizi.

Sebelumnya, PBB meminta sumbangan sebesar US$2 miliar atau setara Rp 30 triliun saat pandemi di bulan maret lalu.

Namun, PBB mengatakan bahwa negara-negara kaya telah membuang aturan keuangan dalam melindungin ekonomi mereka sendiri dan kini hal-hal tersebut harus dilakukan negara-negara miskin.

Pasalnya, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita BBC, oleh wartawan Imogen Foukes, dari Jenewa, bahwa pandemi berdampak besar bagi kaum miskin dunia.

Apabila negara-negara kaya tidak bergerak dan membantu negara miskin, menurut PBB, dunia akan mengahdapi serangkaian krisis.

Di Negara Yaman, seperempat dari seluruh kasus telah terkonfirmasi meninggal dunia. Persentase itu lima kali lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Sebanyak 14 lembaga amal, termasuk Oxfam, Islamjc Relief, Christian Aid, dan palang merah Inggris akan bergabung dalam meminta upaya publik inggris untuk menyumbang.

Hingga saat ini sebanyak 14 juta kasus Covid-19 diseluruh dunia dan hampir 600.000 orang meninggal dunia.

Komentar